Tinta-rakyat.com-Maluku//Direktorat Pembinaan Masyarakat (Ditbinmas) Kepolisian Daerah Maluku menggelar kegiatan jumat curhat bersama Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Pelabuhan Slamet Riyadi Ambon, Jumat (19/5/2023).
Kegiatan untuk menyaring aspirasi, keluhan dan masukan dari masyarakat ini dilaksanakan di ruang tunggu Kantor Pelindo Ambon yang berada di kawasan Pelabuhan Slamet Riyadi.
Jumat curhat dipimpin Wakil Direktur Binmas Polda Maluku, AKBP. Rositah Umasugi yang didampingi sejumlah perwira lainnya. Hadir dalam kegiatan itu yakni Herman dari pihak Pelindo Ambon, dan para TKBM.
Rositah Umasugi mengaku, kegiatan yang merupakan implementasi dari program Kapolri dan Kapolda Maluku yaitu Basudara Manise ini juga bertujuan untuk membuat masyarakat agar semakin dekat dengan Polri.
“Kami Polda Maluku juga ingin mendengar curhatan hati masyarakat terkait kamtibmas dalam melaksanakan aktifitas di pelabuhan Slamet Riyadi, kami Polri berharap bisa mendapat masukan yang membangun untuk dapat memberikan kenyamanan terhadap masyarakat,” harapnya.
Pada kesempatan itu, Wakil Mandor 1, Efendi, mengaku pihaknya merasa kurang nyaman dalam menjalankan aktivitas di kawasan pelabuhan Slamet Riyadi. Hal ini lantaran masih ditemukan buruh liar yang beraktifitas tanpa diawasi pihak berwenang.
“Selama ini kita kerja kurang nyaman karena adanya buruh liar yang ada di sekitar pelabuhan ini. Kami juga sudah sampaikan aspirasi ini ke pihak keamanan pelabuhan dan pihak Pelindo tetapi tidak ada respon,” katanya.
Senada dengan Efndi, Wakil Mandor 2, Ibrahim meminta agar persoalan buruh liar dapat menjadi perhatian, karena dapat mengganggu kamtibmas di kawasan pelabuhan Slamet Riyadi.
“Kami di sini ada tiga kelompok (TKBM) yang berjumlah 15 orang. Saya mohon agar diperhatikan permasalahan buruh liar ini karena bisa menjadi konflik dan mengganggu kamtibmas. Ada juga persoalan upah buruh yang dibuat sesuka hati,” tambahnya.
Sementara itu, Herman dari Pelindo Ambon mengakui persoalan seragam buruh mejadi polemik. Hal ini dikarenakan seragam buruh yang digunakan sudah tidak layak.
“Untuk penentuan seragam dan buruh ini ada beberapa pihak terkait harus duduk bersama agar dapat menyelesaiakan persoalan itu,” pintanya.
Terkait persoalan buruh liar tersebut, Rositah Umasugi mengaku akan menindaklanjutinya dengan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.
“Semoga apa yang Polda Maluku lakukan dapat memenuhi curhatan hati bapak bapak TKBM, untuk menciptakan situasi yang aman dan kondusif di wilayah pelabuhan Slamet Riyadi,” harapnya.
Rositah juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang hadir dalam kegiatan tersebut. “Kami tetap akan mencari solusi untuk persoalan bapak bapak TKBM,” katanya.
Ia juga berharap agar bila ditemukan informasi terkait muatan ilegal lainnya agar bisa disampaiakan kepada aparat keamanan Polri yang ada di Pelabuhan.
“Kami Polda Maluku menitipkan agar selalu menjaga keamanan dan ketertiban di dalam kawasan pelabuhan Slamet Riyadi,” pintanya.