Tinta-rakyat.com-Maluku//Kapolda Maluku Irjen Pol Lotharia Latif menyampaikan rilis akhir tahun 2023, bahwa situasi kamtibmas di Maluku secara umum aman, damai dan kondusif.
Meskipun ada beberapa kejadian gangguan kamtibmas di beberapa wilayah, tapi semuanya dapat ditangani dengan cepat dan diproses serta dituntaskan kasusnya.
Selanjutnya, komitmen Kapolda Maluku Irjen Pol Lotharia Latif beserta jajarannya untuk mencegah dan memberantas korupsi di wilayah provinsi Maluku terus dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan.
Tahun 2023, sebanyak 32 kasus korupsi di wilayah hukum Polda Maluku berhasil diungkap, baik yang masih dalam tahapan penyelidikan, penyidikan, bahkan sudah tahap II dan selesai di pengadilan.
“Untuk kasus korupsi tahun 2022 yang diungkap 4 kasus. Sementara untuk tahun 2023 naik menjadi 32 kasus sesuai hasil tindak lanjut dari laporan masyarakat dan penyelidikan di lapangan,” kata Kapolda Maluku dalam rilis akhir tahun yang disampaikan di ruang rapat PJU Lantai 2 Mapolda Maluku, Kota Ambon, Jumat (29/12/2023).
“Untuk tahun 2023, dari 32 perkara korupsi yang ditangani total kerugian negara ditaksir sebesar Rp 15.125.718.533. Penyelematan keuangan negara juga sebesar Rp 2.138.987.676,” jelasnya.
Kapolda mengingatkan agar penyelenggara negara untuk mencegah dan tidak melakukan tindakan yang berpotensi bisa terjadinya korupsi.
Kasus lainnya yang ditangani Ditreskrimsus Polda Maluku yaitu menyangkut pencemaran nama baik di media online.
“Tahun 2022 ada 16 kasus dan tahun 2023 ada 14 kasus. Ada tahap 2 sudah dilimpahkan 1 kasus, kemudian proses penyelidikan 11 kasus dan retorative justice 2 kasus. Secara keseluruhan kasus ini turun 0.9%,” tambahnya.
Kapolda menghimbau agar masyarakat tidak melakukan tindakan yang berpotensi melakukan pencemaran nama baik atau ujaran kebencian terhadap seseorang tanpa dasar sehingga merugikan orang lain dan dapat di proses hukum bila terbukti.
SITUASI KAMTIBMAS
Kapolda mengatakan secara umum situasi dan kondisi di wilayah hukum Polda Maluku berjalan aman dan kondusif. Kondisi yang dialami ini berkat peran dan kerjasama semua pihak, baik TNI, Polri, Pemerintah Daerah, serta instansi terkait dan partisipasi masyarakat.
Sepanjang tahun 2023 sendiri, kejahatan konvensional masih sedikit mengalami peningkatan sebesar 8,9 persen. Di mana tahun 2022 terjadi sebanyak 3.070 kasus, dan tahun 2023 naik menjadi 3.443 kasus.
Lima kasus yang paling menonjol selama tahun 2023 yaitu penganiayaan, pencurian, perlindungan anak, kekerasan bersama terhadap orang dan KDRT.
“Kasus penganiayaan yang sangat mendominasi ini pemicunya akibat minuman keras. Saya kira kasus-kasus yang menonjol ini perlu kita sikapi bersama,” harapnya.
Kasus menonjol lainnya, lanjut Kapolda yang didampingi Karo Ops, Direktur Krimum, Direktur Krimsus dan Kabid Humas Polda Maluku ini, adalah penyelundupan senjata api dan amunisi ke Papua.
“Kemarin kita menggagalkan penyelundupan senpi dan amunisi ke Papua, di mana perkara ini sudah berproses dan sudah tahap II dan sudah dilimpahkan ke Pengadilan,” jelasnya.
Konflik antar warga Hitu dan Wakal juga masih menjadi atensi. Polda Maluku terus berupaya untuk melakukan perdamaian di antara kedua kampung bertetangga ini.
“Kita juga masih melakukan pengamanan di sana. Dan memang di provinsi Maluku ini ada beberapa daerah yang masih terjadi konflik berulang, tapi semuanya masih bisa kita tangani dengan cepat,” katanya.
Pada kesempatan itu, Kapolda juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat, TNI, Pemda dan instansi terkait lainnya yang telah bersama-sama ikut membantu Polda Maluku dalam menciptakan situasi kamtibmas yang semakin kondusif.
“Saya juga menyampaikan terima kasih atas kerjasama dan komunikasi yang selama ini berjalan baik antara teman-teman media dan Polda Maluku. Ini penting karena menurut Saya komunikasi dan koordinasi merupakan kata kunci dalam setiap kita menghadapi persoalan yang ada dan kita juga banyak dibantu oleh teman-teman media. Dan Saya melihat teman-teman media sudah bekerja dengan sangat profesional,” ucapnya.
Kapolda menghimbau, meski pada momen Pemilu suhu politik pasti meningkat, namun sejauh ini situasi Kamtibmas di Maluku cukup aman dan kondusif.
Orang nomor 1 Polda Maluku ini tidak menampik pada tahapan Pemilu masih saja ada provokasi-provokasi di media. Olehnya itu, Kapolda menghimbau agar jangan melakukan pencemaran nama baik, maupun black campaign yang merugikan orang lain.
“Kita harus upayakan bahwa politik yang berjalan di Maluku adalah politik cerdas, politik yang membuat orang menjadi baik, partisipasi meningkat, dan pemilu dapat berjalan aman dan lancar,” harapnya.
Irjen Latif berharap Pemilu tidak untuk memecah belah persatuan dan persaudaraan yang selama ini sudah dibangun bersama dan berjalan dengan cukup baik.
“Pesta demokrasi harus kita laksanakan, yang namanya pesta harus meriah, semangat, dan hangat, tapi jangan sampai kemudian panas berlebihan dan merugikan kita sendiri,” ajaknya.
Kapolda menyampaikan permohonan maaf bila Polda Maluku masih ada kekurangan dan keterbatasan pelayanan dan perlindungan masyarakat. Namun Kapolda terus akan berkomitmen memberikan yang terbaik untuk masyarakat Maluku.
“Kita segera meninggalkan tahun 2023 dengan segala kekurangan dan kelebihannya dan akan memasuki tahun baru 2024, semoga Maluku selalu aman, damai dan kondusif,” pungkasnya.