Tinta-rakyat.com-Maluku//Dalam upaya pemenuhan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dalam Lapas-Rutan, Kemenkumham Maluku membuka 12 Tempat Pemungutan Suara Khusus (TPS-K) yang tersebar diseluruh wilayah kerja Divisi Pemasyarakatan Maluku. Kepala Kantor Wilayah, Hendro Tri Prasetyo hadir memantau langsung pelaksanan Pemilu pada 3 titik yaitu Lembaga Pemasyarakatan Ambon, Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Ambon dan Rumah Tahanan Negara Ambon. Rabu (14/02)
Hadir mendampingi, Kepala Divisi Pemasyarakatan, Maizar, Kepala Bidang Pelayanan Rehabilitasi, Pengelolaan Benda Sitaan, Barang Rampasan Negara dan Keamanan, Chaterian V. Picauly serta, Kepala Sub Bidang Pembinaan TI dan Kerjasama, Mochammad Sofyan Arif meninjau langsung pelaksanaan pemilu yang berlangsung di dalam Lapas-Rutan se-Pulau Ambon.
Hendro menyampaikan bahwa dari total Penguni 1618 Orang, hanya sejumlah 1514 orang yang termasuk dalam daftar Pemilih. serta terdapat 12 TPSK yang tersebar di wilayah Maluku.
“Dari 1618 Warga Binaan, hanya 1514 orang yang masuk daftar pemilih. Sisanya tidak terakomodir dikarenakan tahanan baru dan belum mempunyai KTP Elektronik. Untuk Informasi, sebelumnya Kami menginstruksikan seluruh Unit Pelaksana Teknis untuk menggandeng Pemerintah Daerah beserta Komisi Pemilihan Umum untuk bisa kembali mendata dan melakukan perekaman KTP bagi para Warga Binaan. Hal ini berimbas dalam memaksimalkan jumlah Warga Binaan memperoleh Hak nya di Pemilu kali ini.” Ucap Kakanwil
Dalam pelaksanaan Pemilu dalam Lapas Rutan juga sepenuhnya tetap berpedoman pada Standart Operational Procedure (SOP) Lapas Rutan. Seperti Alat Komunikasi dan Elektronik yang dibawa oleh KPPS dan para Saksi seluruhnya di titipkan pada loker Portir.
“Pelaksanaan SOP Lapas-Rutan tetap kami jalankan bagi KPPS dan Saksi yang bertugas pada TPS-K di dalam. Dan dibantu oleh TNI-POLRI yang mengamankan Surat Suara. Kami berharap seluruh rangkaian Pemilu di 12 TPS-K ini bisa berjalan aman dan lancar. Dan tak henti-henti nya juga kami menghimbau bagi seluruh jajaran ASN Kemenkumham Maluku untuk bersikap Netral dalam mengawal dan turut mensukseskan Pesta Demokrasi ini.” Ungkap Hendro