Pangkalpinang, Tinta Rakyat,-
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pangkalpinang adakan capacity building meliputi pembinaan Fisik, Mental, dan Disiplin (FMD) bagi petugas, Selasa (20/2/2024)
Kegiatan ini merupakan upaya Lapas Pangkalpinang untuk meningkatkan budaya kerja melalui implementasi tata nilai Profesional, Akuntabel, Sinergi, Transparan, dan Inovatif.
“Petugas adalah garda terdepan dalam pengawasan di Lapas Pangkalpinang. Oleh karena itu, pembinaan FMD dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuan mereka,” kata Kepala Lapas Pangkalpinang, Badarudin, di Pantai Tapak Hantu, Bangka Tengah.
Ia mengemukakan 40 petugas Lapas Pangkalpinang menjadi peserta dalam kegiatan bertujuan pembentukan kepatuhan peraturan, karakter, dan FMD dalam menjalankan tugas sehari-hari. Dalam kegiatan ini, pihak Lapas juga bekerja sama dengan Betige Project untuk memberikan pembinaan.
“Ini menjadi strategi kami untuk meningkatkan pengetahuan dan skill, attitude, behaviour petugas Lapas Pangkalpinang,” tegas Badarudin.
Lebih lanjut, Badarudin mengatakan capacity building adalah upaya meningkatkan kualitas mental kepemimpinan yang tangguh, penuh percaya diri, mandiri, disiplin, dan bertanggung jawab. Selain itu kegiatan ini juga melatih kerja sama, kekompakan dan sinergi kerja, serta ajang penyegaran dan rekreasi untuk melepaskan kejenuhan dalam menjalani tugas sehari-hari sebagai Aparatur Sipil Negara.
“Mudah-mudahan setelah kegiatan ini semua petugas Lapas Pangkalpinang lebih baik dari segi fisik, mental, maupun disiplin sehingga kita semua dapat menjalankan tugas dengan baik dan efisien,” harap Badarudin.
Senada, anggota regu pengamanan yang menjadi peserta, Ahmad Sukemi, mendukung upaya Lapas Pangkalpinang meningkatkan integritas, membentuk kedisiplinan, dan kekompakan. Kegiatan ini juga menjadi ajang mempererat silaturahmi antar petugas. Ia berharap hubungan antar rekan kerja makin kuat dan harmonis sehingga dapat bekerja dengan kejujuran dan etika yang baik.
“Semoga harapan-harapan ini terwujud dan memberikan manfaat bagi seluruh petugas Lapas Pangkalpinang,” ujar Sukemi.
Event Director Betige Project, Bayu, mengapresiasi Lapas Pangkalpinang dan seluruh peserta yang selalu mengedepankan budaya kerja BerAkhlak, budaya kerja yang berorentasi pada pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif.
“Tiga dasar kultur budaya kerja organisasi harus kita terapkan, di antaranya artifacts, values, dan assumptions. Lengkapi sarana dan prasarana, pedoman dalam berperilaku, serta ciptakan inovasi,” pungkasnya.
(KP)