Panen Hidroponik, Lapas Wahai Hadirkan FORKOPIMCAM

Tinta-rakyat.com-Wahai//Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai kembali menggelar panen sayur hidroponik untuk ketiga kalinya. Panen kali ini dihadiri oleh Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) antara lain Camat Seram Utara, Polsek Wahai, Danramil 1502-05, serta Cabang Kejaksaan Negeri Wahai. Kehadiran mereka menjadi bentuk apresiasi terhadap upaya Lapas dalam menciptakan kemandirian warga binaan melalui pertanian modern, sekaligus wujud nyata dukungan terhadap Asta Cita Presiden RI dan bagian dari 13 Program Akselerasi yang digagas oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (IMIPAS), pada Rabu (12/02).

Kepala Lapas, Tersih Victor Noya, dalam sambutannya mengatakan bahwa program ketahanan pangan yang digaungkan oleh Bapak Presiden RI yang ditujukan kepada masyarakat, juga dirasakan oleh warga binaan di Lapas Wahai melalui Program Akselerasi Menteri Imipas. “Kami berharap kegiatan ini dapat berlanjut dan tidak berhenti hanya pada panen ketiga ini. Melalui hidroponik, warga binaan dapat menjadi lebih produktif meskipun lahan yang kami miliki sempit dan terbatas akan tetapi mereka tetap bersemangat dan berusaha untuk berkontribusi,” ujar Tersih.

Bacaan Lainnya

Ia menegaskan bahwa kegiatan ini adalah bukti nyata bahwa Lapas tidak hanya fokus pada pembinaan, tetapi juga berkontribusi aktif dalam mendukung program pemerintah, yakni Asta Cita Presiden RI dan Program Akselerasi Menteri Imipas.

Sementara itu, Kepala Camat Wahai, Ahmad Syaiful Ohorela, yang turut memberi sambutan juga mengapresiasi langkah Lapas Wahai yang dinilai sangat inspiratif dan mampu menjadi contoh dalam mendukung program ketahanan pangan. “Kami juga berharap pada kesempatan berikutnya, Kalapas dapat mengundang kepala negeri atau desa agar mereka dapat melihat bahwa meskipun di lokasi yang terbatas, kegiatan menanam tetap dapat diusahakan. Apalagi desa memiliki lahan yang lebih luas, sehingga potensinya jauh lebih besar. Harapannya, dengan mengundang negeri atau desa kesini nanti mereka dapat belajar bahwa keterbatasan lahan bukanlah halangan jika ada kemauan dan tekad yang kuat,” ungkap Ohorella.

Ia juga menjelaskan bahwa kegiatan tersebut sejalan dengan upaya mendukung program pemerintah. “Di setiap negeri diharapkan memiliki ketahanan pangan dengan mengelola 20% lahan untuk pertanian. Setiap desa juga diharapkan memiliki desa percontohan yang fokus pada pengembangan ketahanan pangan atau bidang lainnya. Dengan demikian, teknik hidorponik Lapas Wahai bisa menjadi inspirasi bagi negeri atau desa sekitar untuk lebih produktif dan mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan,” tambahnya.

Pelaksanaan kegiatan panen hidroponik yang diselenggarakan Lapas Wahai dengan mengundang Forkopincam juga menunjukkan sinergitas antar instansi dalam mendukung program-program strategis pemerintah.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *