Malam Nisfu Syaban, Momen Penuh Berkah dan Kebersamaan Lapas Wahai

Tinta-rakyat.com-Wahai//Malam Nisfu Syaban, yang jatuh pada tanggal 15 bulan Syaban dalam kalender Hijriah, merupakan momen istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia, termasuk di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai. Para warga binaan turut merayakan malam penuh berkah tersebut dengan berbagai kegiatan keagamaan yang sarat makna di Musholah At-Taubah Lapas pada Kamis (13/02)

Kegiatan malam Nisfu Syaban pada Lapas Wahai menjadi momen yang penuh makna bagi para narapidana. Selain sebagai bentuk , kegiatan ini juga menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi dan kebersamaan di antara mereka dan juga para Pegawai Lapas. Dengan berbagai amalan yang dilakukan, para narapidana berharap dapat meraih keberkahan dan ampunan dari Allah SWT serta menjadi pribadi yang lebih baik di masa depan.

Bacaan Lainnya

Kepala Sub Seksi Admisi dan Orientasi, La Joi, yang sebagai Ketua Majelis Taklim Lapas Wahai, dalam pesannya mengatakan Malam Nisfu Syaban merupakan momen istimewa bagi umat Islam. “Untuk menyambut malam ini, berbagai kegiatan dan amalan dapat dilakukan, baik di rumah, di masjid, atau di komunitas. Berikut adalah beberapa cara untuk menyambut malam Nisfu Syaban”ujar joi.

Kegiatan yang diawali dengan doa Bersama itu kemudian dilanjutkan dengan Sholawat kepada Baginda besar Nabi Muhammad SAW, serta tausiah yang dipimpin oleh Ustad setempat dan diakhiri dengan pembacaan surahyasin dan doa bersama.

Sementara itu, Kepala Lapas Wahai, Tersih Victor Noya, mengapresiasi kegiatan yang diprakarsai Majelis Taklim Lapas. “Saya berharap kegiatan ini dapat menjadi momen penting bagi para narapidana. Malam Nisfu Syaban adalah momen yang sangat istimewa dalam kalender Islam. Merayakannya berarti memberikan kesempatan untuk meningkatkan ibadah, memohon ampunan, dan mempererat silaturahmi. Malam Nisfu Syaban dan bulan Ramadan yang memiliki hubungan erat dalam tradisi dan praktik ibadah umat Islam ini diharapkan menjadi momen penting untuk mempersiapkan diri secara spiritual, fisik, dan sosial, agar dapat menjalani bulan Ramadan dengan lebih baik dan penuh keberkahan.” pungkas Kalapas.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *