Tinta-rakyat.com-Piru//Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Piru Terus berupaya untuk meningkatakan kualitas pembinaan kerohanian bagi warga binaan. Hal tersebut ditunjukan melalui kerjasama dengan Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) dalam memberikan pembinaan kerohanian secara rutin bagi seluruh warga binaan kristen yang berlangsung di Gereja Ebenhaezer Lapas Piru, Rabu(19/2).
Dalam pembinaan kerohanian ini, para penyuluh kerohanian agama kristen kemenag SBB secara langsung memberikan pemahaman, pembelajaran dan motivasi bagi warga binaan yang dapat menjadi dukungan moral dan spiritual, yang bisa berdampak positif bagi Warga Binaan dalam meningkatkan pemahaman agama, memperkuat iman dan akhlak serta membentuk kesadaran diri Untuk melakukan hal-hal yang positif.
Selaku Kepala Lapas Piru, Dawa’I menjelaskan bahwa saat ini pihaknya akan terus membangun sinergi dan kolaborsi dengan kemenag sbb dalam upaya untuk memaksimalkan pembinaan kerohanian bagi seluruh warga binaan, dengan harapan agar program ini tidak hanya memberikan bekal keagamaan tetapi juga untuk mendukung proses rehabilitasi sosial dan pembentukan karakter warga binaan ketika menjalani masa hukuman dan bebas nantinya.
“ peningkatan pembinaan kerohanian ini merupakan hal yang penting untuk diberikan kepada warga binaan sebagai motivasi dan pembelajaran untuk memperkuat iman dan akhlak serta kesadaran diri dalam melakukan berbagai hal yang positif pada saat proses rehabilitasi didalam Lapas maupun ketika berada dilingkungan masyarakat “, ucap Dawa, I
Lebih lanjut, melalui kerja sama ini kepala Lapas Piru, Dawa’I juga menyampaikan ungkapan terima kasihnya kepada kemenag sbb yang telah membantu dan bekerja sama dalam memberikan pembinaan kerohanian bagi warga binaan.
” Semoga dengan kerjasama ini dapat membantu meningkatkan kualitas pembinaan kerohanian bagi warga binaan, sehingga dapat meningkankan keimanan dan akhlak mereka yang dapat membantu mereka untuk menjadi yang lebih baik, lebih produktif dan bersemangat dalam menjalani keseharian mereka “, tutup Dawa, I
