Narapidana Lapas Wahai Bebas Di Hari Minggu, Kalapas : Ini Komitmen Pelayanan Prima

Tinta-rakyat.com-Wahai//Seorang Narapidana Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai, ‘MS’, yang dipidana 3 bulan penjara, dibebaskan pada Minggu (09/03). Kepala Lapas Wahai, Tersih Victor Noya, mengatakan pembebasan Narapidana tersebut adalah komitmen pelayanan prima jajarannya.

“Meskipun bukan hari kerja, namun apabila tanggal ekspirasi atau tanggal bebas seorang narapidana bertepatan di hari libur maka tetap harus dikeluarkan sesuai amanat undang-undang. Ini adalah ciri pelayanan prima yang responsif sesuai slogan kami,” kata Tersih.

Bacaan Lainnya

Pengeluaran narapidana karena telah habis menjalani masa pidana itu, ditambahkannya, adalah bagian dari slogan zona integritas Lapas Wahai yaitu M-E-S-R-A (Manusiawi, Efektif, Sinergi, Responsif, Amanah). “Semua warga binaan kami bina secara manusiawi karena konsep pembinaan adalah memanusiakan manusia yang dilaksanakan secara tepat guna atau efektif, dimana proses pemasyarakatan itu harus bersinergi dan responsif terhadap segala aturan sebagai wujud menjalankan amanah atau tanggung jawab yang diberikan bagi kita,” jelasnya.

Ia juga menyampaikan bahwa dengan pengeluaran tersebut maka penghuni Lapas menjadi berkurang. “Berkurang satu berarti over capacity sudah mulai menurun. Semoga dalam waktu dekat akan ada lagi yang bebas murni maupun bebas bersyarat sebagai implementasi program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan antara lain ‘Mengatasi permasalahan over capacity dan over crowding dengan solusi yang komprehensif,” ungkapnya.

Kepada Narapidana yang dibebaskan, Kalapas pun memberikan wejangan sebelum dilakukan pengeluaran. “Jangan berbuat onar lagi, ingat anak istri, jadi ayah dan suami yang bertanggung jawab. Apa yang telah dijalani disini jadikan sebagai pelajaran hidup agar menjadi manusia yang berguna di masyarakat,” pesan Kalapas.

Sementara itu, ‘MS’, pelaku tindak pidana pengeroyokan atau pelanggar Pasal 170 KUHP itu pun menyampaikan rasa terima kasihnya. “Saya sangat berterima kasih kepada Bapak Kalapas dan para petugas karena disini saya menjadi rajin sholat 5 waktu, saya pun menyesal mengingat anak istri yang tidak saya nafkahi. Saya bertobat, tidak mau masuk Lapas lagi dan tidak mau terlibat dalam pengeroyokan dan kejahatan lainnya,” janjinya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *