Lapas Wahai Panen Hidroponik dan Tomat Apel, Libatkan Keluarga Purnabhakti

Tinta-rakyat.com-Wahai// Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai kembali melakukan panen sayuran hidroponik dan tomat apel untuk kesekian kalinya. Kali ini kegiatan panen dilakukan dengan langsung mengundang keluarga purnabhakti, Senin (17/03).

“Alhamdulilah, hari ini kita kembali melakukan panen sayuran hidroponik jenis kangkung dan juga tomat apel. Sebelumnya saya sampaikan terima kasih atas kehadiran Bapak Ibu untuk undangan ini. Kami menginisiatifkan mengundang para purnabhakti dan keluarga mengingat jasa pengabdian yang telah diberikan kepada Lapas Wahai hingga memasuki usia pensiun,” ungkap Kepala Lapas Wahai, Tersih Victor Noya.

Bacaan Lainnya

Tersih mengatakan bahwa program pemerintah Asta Cita Presiden RI untuk ketahanan pangan nasional harus diwujudkan oleh segenap rakyat Indonesia tak terkecuali Kementerian dan Lembaga. “Bapak Agus Andrianto selaku Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan juga telah menetapkan 13 program akselerasi dimana salah satunya adalah mewujudkan ketahanan pangan di dalam lingkungan Lapas, termasuk yang sudah kami laksanakan di Lapas Wahai saat ini,” jelas Tersih kepada para purnabhakti.

Dikatakannya, keterbatasan lahan Lapas Wahai tak menjadi aral untuk tidak melaksanakan program pemerintah. “Ini buktinya, hanya dengan luas lahan 18 meter persegi kami sukses beberapa kali panen sayuran sistem hidroponik dan juga tomat apel dengan sistem polybag,” tambahnya.

Kalapas juga mengatakan bahwa program ketahanan pangan sangat relevan dengan program pembinaan kemandirian bagi warga binaan. “Jadi Output dari program ketahanan pangan ini adalah hasil panen, sedangkan outcome adalah menjadi pengetahuan dan bekal yang bermanfaat bagi warga binaan saat mereka kembali ke masyarakat,” ungkap Kalapas.

Kepala Sub Seksi Pembinaan, Merpati S. Mouw, juga menambahkan bahwa dengan menghadirkan keluarga purnabhakti berarti mewujudkan motto Direktur Jenderal Pemasyarakatan. “Ketika kita berbagi hasil panen kepada keluarga purnabhakti maka kita telah menunjukkan bahwa pemasyarakatan bermanfaat untuk masyarakat,” singkat Merpati.

Salah satu purnabhakti, Alwi Al Idrus, mengaku antusias dengan banyak perubahan di dalam Lapas Wahai saat ini. “Dulu sewaktu saya masih aktif, lahan ini hanya ada satu buah pohon pepaya dan tempat jemuran pakaian, namun sekarang telah berubah menjadi lahan pertanian yang modern. Luar biasa peningkatan program pembinaan di Lapas Wahai. Terima kasih telah mengundang kami, semoga hasil panen yang diberikan kepada kami memberikan berkah bagi jajaran Lapas Wahai untuk terus berdampak bagi masyarakat,” pungkas ALwi.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *