Tinta-rakyat.com-Wahai// Jelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriyah, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai menggelar apel siaga pengamanan sekaligus memberikan reward atau penghargaan kepada petugas berprestasi Triwulan I Tahun 2025 yang berlangsung di halaman depan kantor Lapas, Kamis (27/03).
Dalam amanatnya, Kepala Lapas Wahai, Tersih Victor Noya, menekankan pentingnya peningkatan kewaspadaan untuk stabilitas keamanan dan ketertiban (kamtib) sebagai tindak lanjut Surat Edaran Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor PAS-259.PK.08.05 Tahun 2025 Tentang Peningkatan Kewaspadaan Selama Kegiatan Bulan Suci Ramadhan dan Idul Fitri 1446H/ 2025M.
“Segera lakukan jadwal bantuan pengamanan dari jajaran staf untuk beberapa titik seperti area pintu porter, area pemeriksaan barang dan badan, serta area pelayanan kunjungan keluarga. Koordinasi intensif dengan aparat penegak hukum guna mengantisipasi potensi gangguan kamtib. Cek kesiapan fasilitas pendukung seperti tenda darurat untuk sholat Idul Fitri guna mengantisipasi cuaca tidak menentu. Terkait besaran remisi yang telah terbit, informasikan berupa penempelan pengumuman remisi di setiap blok penghuni karena kegiatan penyerahan remisi nanti dilakukan secara perwakilan Narapidana,” kata Tersih.
Ia mengimbau kepada seluruh jajaran untuk tingkatkan pelayanan bagi pengunjung maupun warga binaan saat perayaan Idul Fitri. “Tetap ramah dalam melayani namun tegas dalam bertindak serta selalu Waspada Jangan Jangan,” tegasnya
Pada kesempatan tersebut, Lapas Wahai juga melakukan pemberian penghargaan kepada dua petugas berprestasi yaitu Kevin J.K. Revualo, dan Julfan Pusari. Pemberian penghargaan pegawai berprestasi rentang Waktu bulan Januari sampai dengan Maret Tahun 2025 tersebut merupakan bentuk apresiasi atas dedikasi, konsistensi, kinerja dan integritas dalam menjalankan tugas sebagai aparatur sipil negara petugas pemasyarakatan.
“Saudara Kevin dipilih atas kinerja tinggi dan tanggung jawabnya dalam bertugas sebagai kepala regu pengamanan, sedangkan Saudara Julfan terpilih karena keberhasilannya sebagai petugas pengamanan pintu Utama (P2U) yang menggagalkan upaya penyelundupan handphone ke dalam lapas malalui bungkus rokok tembakau bulan Januari lalu,” jelas Kalapas.
Ia berharap pemberian penghargaan bukan sekadar simbol, tetapi bukti bahwa kerja keras dan integritas yang patut dihargai dan diapresiasi. “Kita wajib menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan saling memberi motivasi antar petugas. Diharapkan momen ini menjadi motivasi bagi seluruh pegawai lainnya agar terus bekerja dengan semangat dan profesionalisme tinggi dalam memberikan pelayanan terbaik bagi Lapas Wahai,” pungkasnya.