Tinta-rakyat.com-Jakarta//Gelaran hari pertama Indonesia Prison Products and Arts Festival (IPPA Fest) 2025 yang berlangsung di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, menjadi momen istimewa bagi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Maluku. Setelah resmi dibuka, stan Kanwil Maluku disambangi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan RI, Agus Andrianto, Senin (21/4). Kehadiran orang nomor satu di Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan itu disambut bangga oleh Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas Maluku, Ricky Dwi Biantoro.
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan yang kala itu didampingi Penasehat Dharma Wanita Persatuan Kemenimipas, Evi Agus Andrianto menyempatkan diri berbincang dengan petugas serta melihat langsung berbagai hasil karya warga binaan yang dipamerkan, mulai dari kerajinan tangan, lukisan, hingga produk kuliner khas Maluku.
“Saya sangat mengapresiasi kreativitas yang ditampilkan oleh warga binaan dari Maluku. Ini menunjukkan bahwa pembinaan yang dilakukan benar-benar menghasilkan karya yang bernilai. Potensi mereka harus terus dikembangkan, karena ini bukan hanya soal pembinaan, tapi juga tentang harapan dan kesempatan kedua,” ujar Agus Andrianto.
Kakanwil Ditjenpas Maluku, Ricky Dwi Biantoro, mengaku bangga atas kunjungan dan apresiasi Menteri serta respon positif dari masyarakat yang hadir.
“Ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus meningkatkan kualitas pembinaan di lembaga pemasyarakatan. Kami ingin menunjukkan bahwa di balik jeruji besi, masih banyak harapan dan kreativitas yang bisa tumbuh. Kami percaya, dengan dukungan semua pihak, warga binaan dapat kembali menjadi pribadi yang bermanfaat bagi masyarakat,” kata Ricky.
Ricky juga menjelaskan bahwa IPPA Fest 2025 diselenggarakan pada 21–23 April 2025 dengan mengusung tema “Creation Beyond The Bars”. Festival ini terbuka untuk masyarakat umum sebagai bentuk transparansi dan partisipasi publik terhadap proses pembinaan warga binaan.
“Kegiatan ini menjadi wadah penting untuk menunjukkan bahwa warga binaan memiliki potensi besar untuk kembali berkontribusi di masyarakat. Ini adalah bentuk nyata dari semangat pemasyarakatan dalam mendorong reintegrasi sosial,” tutupnya.





