Lapas Ambon Aplikasikan Traktor Mini untuk Tingkatkan Ketahanan Pangan

Tinta-rakyat.com-Ambon//Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Ambon terus berinovasi dalam program ketahanan pangan dengan mengimplementasikan penggunaan traktor mini di lahan perkebunan, Kamis (24/04). Alat ini dipinjamkan oleh Balai Perlindungan Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (BPTPNP) Dinas Pertanian Provinsi Maluku guna mendukung pengolahan lahan secara lebih efisien.

Pemanfaatan traktor mini memberikan kemudahan dalam pengolahan tanah, mempercepat persiapan lahan, serta meningkatkan efektivitas kerja warga binaan yang terlibat dalam kegiatan pertanian. Dengan alat ini, proses pembajakan dan pembuatan bedengan menjadi lebih cepat, menghasilkan tanah yang lebih gembur dan siap untuk ditanami.

Bacaan Lainnya

Kegiatan ini merupakan bagian dari program akselerasi yang digagas oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, yang berfokus pada pemberdayaan warga binaan dalam mendukung ketahanan pangan. Dalam program ini, warga binaan terlibat aktif dalam seluruh tahapan pertanian, mulai dari persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, hingga panen. Selain membangun keterampilan praktis, pengalaman ini juga menjadi bekal penting bagi mereka untuk proses reintegrasi sosial setelah masa pembinaan.

Kepala Lapas Ambon, Herliadi menyampaikan bahwa penggunaan traktor dalam kegiatan kemandirian pertanian sangat membantu, terutama dalam meningkatkan efisiensi tenaga dan waktu. “Dengan adanya traktor mini, proses pengolahan tanah menjadi jauh lebih cepat dan lebih ringan bagi warga binaan. Ini sangat mendukung produktivitas pertanian serta kesiapan mereka dalam mengelola lahan secara mandiri di masa depan,” ujarnya.

Para warga binaan yang terlibat dalam kegiatan pertanian juga mengungkapkan antusiasme mereka terhadap penggunaan traktor mini. Salah satu warga binaan menyampaikan, “Kami sangat senang dengan adanya traktor ini. Pekerjaan menjadi lebih mudah, tidak terlalu melelahkan, dan kami bisa mengolah lahan lebih cepat. Ini benar-benar membantu kami dalam bekerja dan belajar lebih banyak tentang pertanian.”

Tak hanya meningkatkan ketahanan pangan di dalam Lapas, hasil panen juga dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi warga binaan. Jika terjadi surplus, hasil pertanian dapat dijual kepada masyarakat sekitar, memberikan manfaat ekonomi yang lebih luas. Dengan demikian, program ini tidak hanya memperkuat kemandirian pangan tetapi juga berkontribusi terhadap kesejahteraan warga binaan serta komunitas di sekitarnya.

Sinergi antara Lapas Ambon dan BPTPNP Dinas Pertanian Provinsi Maluku menjadi contoh nyata kolaborasi yang efektif dalam mendorong kemandirian dan ketahanan pangan melalui pemanfaatan teknologi pertanian sederhana. Dukungan teknis dari BPTPNP berperan penting dalam keberhasilan program ini, memastikan produktivitas pertanian semakin optimal.

Secara keseluruhan, penerapan traktor mini di Lapas Ambon menunjukkan kemajuan signifikan dalam upaya pemberdayaan warga binaan dan peningkatan produktivitas pertanian. Langkah ini menjadi bagian penting dalam mendukung ketahanan pangan sekaligus memperkuat rehabilitasi sosial bagi warga binaan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *