Lapas Ambon Tingkatkan Efisiensi Pertanian dengan Penggunaan Plastik Mulsa

Tinta-rakyat.com-Ambon//Setelah sukses mengimplementasikan penggunaan traktor mini dalam pengolahan lahan pertanian, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Ambon kini melanjutkan inovasi dengan menerapkan teknik plastik mulsa untuk meningkatkan hasil pertanian warga binaan, Selasa (29/04).

Penggunaan plastik mulsa merupakan langkah strategis yang bertujuan untuk mengoptimalkan pertumbuhan tanaman, mengurangi penguapan air, serta meminimalkan gangguan gulma yang dapat menghambat produktivitas pertanian. Dengan teknik ini, tanah yang telah diolah menggunakan traktor mini kini ditutupi dengan plastik khusus, menciptakan kondisi yang lebih ideal bagi tanaman hortikultura yang sedang dikembangkan.

Bacaan Lainnya

Kepala Lapas Ambon, Herliadi, mengungkapkan bahwa penerapan plastik mulsa akan membawa manfaat besar dalam meningkatkan efisiensi dan kualitas hasil panen. “Metode ini memungkinkan tanaman tumbuh lebih sehat dengan kelembapan yang terjaga, sekaligus mengurangi risiko serangan hama dan gulma. Ini merupakan bagian dari komitmen kami dalam meningkatkan kemandirian pangan dan keterampilan warga binaan di bidang pertanian,” ujarnya.

Para warga binaan yang terlibat dalam program pertanian juga menunjukkan antusiasme tinggi terhadap metode baru ini. Salah satu peserta program menyampaikan, “Kami belajar banyak tentang cara meningkatkan hasil pertanian dengan teknik sederhana namun efektif. Penggunaan mulsa sangat membantu kami dalam menjaga tanah tetap subur dan tanaman lebih terlindungi.”

Selain memperkuat ketahanan pangan di dalam Lapas, hasil pertanian yang diperoleh dari lahan yang menggunakan plastik mulsa akan diarahkan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi warga binaan serta berpotensi dijual kepada masyarakat sekitar jika terjadi surplus. Dengan demikian, program ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi warga binaan tetapi juga berkontribusi pada kesejahteraan komunitas di sekitar Lapas.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program akselerasi menteri imigrasi dan pemasyarakan, Agus Andrianto, dalam upaya memberdayakan warga binaan untuk mendukung ketahanan pangan. Kegiatan ini juga merupakan tindaklanjut dari program Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden dalam mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan.

Langkah terbaru ini mencerminkan sinergi berkelanjutan antara Lapas Ambon dan BPTPNP Dinas Pertanian Provinsi Maluku, yang terus mendorong inovasi dalam sektor pertanian sebagai bagian dari program rehabilitasi dan pemberdayaan warga binaan. Penggunaan teknologi pertanian yang lebih maju diharapkan dapat memberikan bekal berharga bagi warga binaan dalam proses reintegrasi sosial setelah masa pembinaan.

Dengan kombinasi teknologi sederhana namun efektif, Lapas Ambon semakin memperkuat perannya sebagai pelopor dalam program ketahanan pangan dan rehabilitasi berbasis pertanian. Implementasi plastik mulsa menjadi langkah maju dalam memastikan keberlanjutan serta kualitas hasil pertanian yang lebih baik bagi warga binaan dan masyarakat.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *