Momentum Hardiknas 2025, Komitmen Lapas Wahai Tingkatkan Layanan Perpustakaan

Tinta-rakyat.com-Wahai//Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2025 menjadi momentum bagi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai untuk menegaskan komitmen dalam meningkatkan layanan perpustakaan. Hal ini disampaikan Kepala Lapas (Kalapas) Wahai, Tersih Victor Noya, saat monitoring Perpustakaan Lapas di Beranda Mesra, Jumat (02/05).

“Tema Hardiknas tahun ini adalah ‘Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu Untuk Semua’. Ini berarti pentingnya keterlibatan seluruh elemen masyarakat dalam membangun pendidikan yang berkualitas dan inklusif, tak terkecuali Lapas Wahai,” ungkap Tersih.

Bacaan Lainnya

Ia mengatakan makna tema Hardiknas itu juga mencerminkan semangat seluruh jajaran untuk menciptakan sistem pendidikan yang merata. “Saat ini Lapas Wahai belum melaksanakan program pendidikan Kejar Paket, namun perpustakaan yang sudah kami resmikan sebulan lalu merupakan bagian dari sistem pendidikan informal dimana perpustakaan merupakan sarana belajar yang memberikan kesempatan merata bagi semua Narapidana untuk belajar secara mandiri dan terus menerus untuk meningkatkan literasi,” terangnya.

Dijelaskannya, Narapidana memang berhak mendapatkan pendidikan dan bahan bacaan sebagaimana tertuang dalam Undang-undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan. “Pasal 9 Huruf c dan Huruf h, menyebutkan bahwa Narapidana berhak mendapatkan pendidikan dan bahan bacaan, oleh karena itu menjadi komitmen bagi kami untuk meningkatkan layanan perpustakaan sebagai sarana pendidikan informal bagi Narapidana,” tambah Kalapas.

Layanan perpustakaan dimaksud adalah layanan teknis seperti pengadaan koleksi untuk penambahan buku, pengelolaan koleksi untuk peningkatan klasifikasi dan katalog buku, serta preservasi untuk menjaga fisik buku. Disamping juga layanan pengguna seperti layanan sirkulasi untuk peminjaman dan pengembalian buku, serta layanan baca ditempat.

Sementara itu, Kepala Sub Seksi Pembinaan, Merpaty Suzana Mouw, mengatakan Petugas Pemasyarakatan sebagai Pembina juga berperan sebagai Pendidik. “Sebagaimana kutipan Bapak Pendidikan Nasional Indonesia, Ki Hajar Dewantara, yakni ‘Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, dan Tut Wuri Handayani’ maka kita sebagai Petugas harus Di depan memberi contoh, Di tengah-tengah membangkitkan semangat, dan Di belakang memberikan dorongan bagi warga binaan, agar proses pembinaan dapat bermanfaat, berguna dan bermutu,” jelas Merpati.

Pentingnya peningkatan layanan perpustakaan Lapas Wahai melalui penggunaan fasilitas perpustakaan secara optimal oleh warga binaan merupakan hal yang terpenting untuk ‘memanusiakan manusia’. Hal ini juga merupakan implementasi salah satu Astacita Presiden dan Wakil Presiden RI yaitu ‘memperkuat pembangunan sumber daya manusia’, yang relevan dengan salah satu amanat tujuan pembangunan nasional dalam Preambule UUD 1945 yakni ‘mencerdaskan kehidupan bangsa’, bagi seluruh rakyat Indonesia termasuk warga binaan.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *