Tinta-rakyat.com-Wahai//Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan untuk mendukung ketahanan pangan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) maupun Rumah Tahanan Negara (Rutan) terus memicu semangat jajaran pemasyarakatan untuk berbuat lebih, tak terkecuali bagi Kepala Lapas Kelas III Wahai, Tersih Victor Noya, yang melakukan studi tiru ke Rutan Kelas II B Masohi, pada Selasa (06/05).
Dalam kunjungannya yang berfokus pada program ketahanan pangan yang dinilai sukses dilakukan Rutan Masohi, ia disambut langsung oleh Kepala Rutan (Karutan), Yusuf Mukharom, bersama jajarannya. ”Suatu kehormatan bagi saya diterima untuk studi tiru di Rutan Masohi terkait bidang tanaman pangan dan hortikultura dalam kesuksesan Program Ketahanan Pangan Nasional yang juga merupakan salah satu Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan,” kata Tersih.
Bersama Karutan berkeliling meninjau berbagai jenis tanaman pangan yang ditanam di lahan seluas empat hektar itu, ia mengaku, dari segi luasan lahan, Rutan Masohi memiliki lahan yang sangat luas dan efektif untuk ketahanan pangan sehingga sudah menjadi keinginannya melakukan studi tiru. “Tujuan utama studi tiru ini adalah untuk belajar dari praktik baik yang sudah sukses diterapkan di Rutan Masohi, dengan tujuan pengembangan kebijakan terkait varietas-varietas tanaman baru serta peningkatan kuantitas dan kualitas hasil produksi kedepan,” jelas Kalapas.
Senada dengan itu, Yusuf pun berharap studi tiru ketahanan pangan yang dilakukan menjadi best practices dalam meningkatkan ketahanan pangan di wilayah Wahai. “Tentunya perencanaan yang matang untuk peningkatan ketahanan pangan kedepan, dapat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan wilayah sekitarnya sehingga Lapas Wahai juga memberikan dampak nyata yang bermanfaat bagi masyarakat,” ungkap Karutan.
Melalui studi tiru yang dilakukan, diharapkan dapat memberikan kemanfaatan bagi Lapas Wahai dalam meningkatkan program ketahanan pangan, membangun kerjasama, dan meningkatkan sinergi antar lembaga baik internal maupun eksternal.