Tinta-rakyat.com-Wahai//Jelang aktifitas perkantoran usai libur nasional dan cuti bersama, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai kembali menggelar razia malam hari dalam rangka pemberantasan peredaran narkoba serta penggunaan handphone (HP) ilegal, Selasa (13/05).
“Kami ingin memastikan aktifitas perdana pekan ini di besok hari sudah bersih dari narkoba dan HP sehingga pelayanan publik dapat berjalan lancar sejak pagi,” kata Kepala Lapas Wahai, Tersih Victor Noya, saat memantau jalannya razia.
Ia mengatakan razia sekali dalam sepekan atau one week one raid yang telah menjadi slogan jajaran pengamanan Lapas Wahai merupakan implementasi salah satu dari 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas). “Beberapa jam lalu akun media sosial Direktorat Jenderal Pemasyarakatan baru saja mengunggah flyer Bapak Menteri yang menegaskan ‘Tidak Ada Ampun Bagi yang Mau Bermain dengan Narkoba dan HP’. Ini berarti Lapas Wahai wajib zero tolerance dan razia malam ini adalah bukti fast respon,” tegas Tersih.
Sementara itu dalam razia yang berlangsung pukul 20.10 WIT, tim Razia yang beranggotakan petugas pengamanan menyisir seluruh blok hunian warga binaan. Pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh pada kamar warga binaan.
“Dalam razia ini kami tidak menemukan narkoba, namun berhasil mengamankan beberapa benda tajam dan lainnya, mulai dari dua buah Paku tembok, dia buah silet, serta satu buah Sendok Aluminium, karena dapat mengganggu stabilitas kamtib,” ungkap Kepala Sub Seksi Pengamanan, Usman Bakri. Ia menambahkan, barang-barang temuan langsung didata dan disita untuk dimusnahkan sesuai prosedur yang berlaku.
Selama kegiatan berlangsung, suasana tetap kondusif dan warga binaan kooperatif mengikuti arahan petugas. Hal ini, menurut Usman, menunjukkan adanya kesadaran hukum yang mulai tumbuh di lingkungan Lapas.
Kegiatan razia malam ini merupakan bagian dari upaya preventif dan represif untuk menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang aman, bersih, dan bebas dari praktik ilegal. “Kami tidak hanya fokus pada penindakan, tetapi juga pembinaan mental dan disiplin warga binaan agar siap kembali ke masyarakat,” tutup Tersih.
Melalui pelaksanaan razia rutin lewat slogan one week one raid, diharapkan komitmen Lapas Wahai untuk implementasi program Menteri Imipas dapat mewujudkan sistem pemasyarakatan yang professional dan berintegritas.