Manfaatkan Lahan Tidur, Lapas Wahai Lakukan Penyiangan Dukung Ketahanan Pangan

Tinta-rakyat.com-Wahai//Peningkatan produksi untuk mendukung ketahanan pangan yang menjadi program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan terus digeluti oleh Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai dengan memanfaatkan lahan tidur berupa kegiatan penyiangan di area belakang rumah dinas Lapas, Jumat (16/5).

Kepala Lapas (Kalapas) Wahai, Tersih Victor Noya, mengatakan pemanfaatan lahan tidur bertujuan untuk meningkatkan produktivitas lahan serta menambah hasil produksi dari program kemandirian bidang pertanian di Lapas Wahai. “Lahan tidur di area belakang rumah dinas yang masih menjadi tanah milik kami ini dimanfaatkan guna mendukung ketahanan pangan sekaligus mengurangi ketergantungan pada lahan pertanian dalam tembok yang sudah ada sebelumnya,” kata Tersih.

Bacaan Lainnya

Diakuinya, lahan didalam tembok Lapas yang hanya berukuran 6×3 meter atau 18 meter persegi itu hanya bisa dimaksimalkan untuk pertanian sistem hidroponik dan sistem polybag. “Oleh karena itu potensi meningkatkan produksi kita alihkan juga di lahan area belakang rumah dinas yang luasnya kurang lebih 140 meter persegi, agar dapat meningkatkan produksi pangan dalam mengimplementasikan program ketahanan pangan,” jelas Kalapas.

Kegiatan penyiangan lahan tidur secara manual pada pagi hari itu dilakukan dengan cara mencabut rumput dan gulma atau tanaman liar agar saat penanaman bibit tanaman dapat tumbuh optimal.

Sementara itu, Kepala Sub Seksi Pembinaan, Merpaty Mouw, mengaku sangat mendukung program tersebut. “Pemanfaatan lahan tidur ini sangat kami dukung karena akan menambah hasil produksi dalam rangka implementasi program akselerasi untuk ketahanan pangan. Dengan demikian juga program pembinaan kemandirian terus berkelanjutan,” tambah Merpaty.

Rencananya, Lapas Wahai akan memanfaatkan lahan tidur tersebut untuk tanaman buah-buahan umur pendek, mengingat pasokan buah di wilayah Wahai masih bergantung dari tempat lain. Dengan demikian, kedepannya kebutuhan masyarakat akan buah-buahan diupayakan akan terpenuhi dengan adanya hasil produksi dari Lapas Wahai, sekaligus memastikan motto Direktur Jenderal Pemasyarakatan bahwa ‘Pemasyarakatan Pasti Bermanfaat Untuk Masyarakat’.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *