Sinergi Lapas Narkotika Karang Intan Dan Swasta Dukung Ketahanan Pangan Nasional

Karang Intan, Tinta-rakyat.com –

Lapas Narkotika Kelas IIA Karang Intan kembali memetik hasil dari program kemandirian warga binaan pemasyarakatan (WBP) yang terus digalakkan. Pada Sabtu (17/5), jajaran petugas bersama warga binaan melakukan panen telur ayam petelur sebanyak 300 butir dari kegiatan budidaya di Wahana Asimilasi dan Edukasi (WAE) Lapas.

Bacaan Lainnya

Program ini merupakan bagian dari upaya pembinaan berbasis kemandirian yang tidak hanya membekali warga binaan dengan keterampilan kerja, tetapi juga memberikan kontribusi terhadap ketahanan pangan. Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini didukung melalui kerja sama dengan PT. New Hope dan PT. Ava, yang memberikan pendampingan teknis serta penyediaan sarana produksi.

“Panen ini adalah salah satu bukti bahwa program pembinaan kemandirian berjalan baik. Selain menjadi bekal keterampilan bagi warga binaan, juga menjadi bagian dari kontribusi nyata Lapas dalam mendukung ketahanan pangan nasional,” ujar Kalapas Narkotika Karang Intan, Edi Mulyono.

Budidaya ayam petelur yang dilakukan di area WAE melibatkan langsung beberapa warga binaan terpilih yang sebelumnya telah diberikan pelatihan dasar beternak, mulai dari pemeliharaan hingga manajemen pakan dan sanitasi kandang. Kegiatan ini juga didokumentasikan sebagai bagian dari laporan pembinaan kemandirian.

Salah satu WBP berinisial FH yang terlibat dalam kegiatan ini mengungkapkan rasa bangganya.

“Saya merasa senang bisa ikut dalam program ini. Selain belajar ilmu baru, saya juga merasa lebih produktif selama menjalani masa pidana,” ungkapnya.

Perwakilan PT. Ava, Ibad, yang turut mendukung kegiatan ini menyampaikan apresiasinya terhadap semangat warga binaan.

“Kami melihat potensi besar dalam program kemandirian ini. Kehadiran kami adalah bentuk dukungan agar warga binaan bisa kembali ke masyarakat dengan keterampilan yang siap pakai,” jelas Ibad.

Kegiatan ini sekaligus menegaskan komitmen Lapas Narkotika Karang Intan dalam mewujudkan sistem pemasyarakatan yang konstruktif, dengan menjadikan pembinaan kemandirian sebagai salah satu pilar utama pembinaan narapidana secara berkelanjutan. (sbl)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *