Tinta-rakyat.com-Wahai//Suasana penuh kebersamaan mewarnai Lapas Kelas III Wahai pada minggu pagi (18/05). Usai rutinitas Ibadah yang bertempat di Gereja Ebenhaezer Lapas, Petugas dan warga binaan bersama Pelayan Gereja Bethsan Jemaat Wahai melaksanakan panen kangkung hidroponik.
Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai, Tersih Victor Noya, kepada Pelayan Gereja mengatakan kangkung sistem hidroponik merupakan salah satu langkah nyata implementasi ketahanan pangan di Lapas Wahai sebagaimana Instruksi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) dalam Program Akselerasi. “Selain sebagai bentuk program pembinaan kemandirian di bidang pertanian, upaya ini juga merupakan wujud kemandirian pangan sesuai program pemerintah,” ungkap Tersih.
Ditambahkannya, ajakan untuk pelayan turut serta dalam kegiatan panen merupakan bentuk ungkapan syukur. “Kami telah menerima janji penyertaan Tuhan dalam ibadah tadi, kini saatnya kami balas dengan menyalurkan berkat Tuhan lewat sayuran hidroponik hasil kerja keras warga binaan ini,” ungkap Tersih.
Panen bersama tersebut menjadi momen kebersamaan yang menggembirakan sekaligus memastikan kelancaran program pembinaan kepribadian bidang kerohanian dan program kemandirian bidang pertanian.
Salah satu Pelayan Gereja, Selma Titasam, berterima kasih atas ajakan dalam kegiatan panen tersebut. “Setelah mendapat siraman rohani untuk peningkatan spiritual, kegiatan ibadah yang dirangkai dengan panen ini patut menjadi simbol rasa syukur kita semua kepada Tuhan karena tanaman ciptaan-Nya dapat dinikmati melalui hasil jerih payah warga binaan,” ungkap Selma.
Program pembinaan kerohanian yang terus ditingkatkan Lapas Wahai diharapkan merubah karakter warga binaan untuk menjadi lebih baik dan berpartisipasi aktif dalam program lainnya termasuk Pembinaan kemandirian karena akan menjadi bekal berharga dalam membentuk pribadi yang lebih baik, mandiri, dan siap untuk kembali menjadi bagian positif di tengah masyarakat.
