Banjarmasin, Tinta-rakyat.com –
Di tengah suasana pembinaan di Lapas Kelas IIA Banjarmasin, sudut kecil di lingkungan lapas menyimpan ruang sunyi yang kaya makna: perpustakaan. Di sinilah, Igor, salah satu warga binaan, menghabiskan waktunya untuk menyelami lembar demi lembar buku yang membuka wawasan dan menghidupkan semangat baru.
Dalam wawancara bersama tim humas pada Minggu, (22/06) pagi, Igor mengisahkan kebiasaannya mengunjungi perpustakaan sebanyak tiga kali dalam sepekan. Buku-buku bertema sejarah, keislaman, dan bisnis menjadi bacaan favoritnya.
“Aku paling suka baca buku sejarah, keislaman, dan bisnis. Dari sana aku belajar banyak hal, terutama soal masa lalu dan cara membangun masa depan,” ujarnya.
Menurutnya, membaca menjadi cara terbaik untuk menenangkan diri, memperluas pengetahuan, sekaligus mengisi waktu dengan hal yang bermanfaat selama masa pembinaan.
Igor juga berharap agar stok buku di perpustakaan bisa terus diperbarui secara berkala, minimal setiap tiga bulan sekali, agar warga binaan yang lain semakin tertarik untuk membaca dan menemukan bacaan yang relevan dengan kebutuhan mereka.
“Kalau bukunya makin banyak dan beragam, yang datang ke perpustakaan juga pasti makin ramai. Jadi bukan cuma aku yang semangat baca,” tuturnya.
Kalapas Kelas IIA Banjarmasin, Akhmad Herriansyah, menyampaikan apresiasi atas antusiasme warga binaan dalam memanfaatkan fasilitas perpustakaan.
“Kami melihat bahwa literasi menjadi salah satu pintu pembinaan yang sangat penting. Membaca membuka wawasan, memperbaiki cara berpikir, dan memberi harapan baru. Perpustakaan akan terus kami dorong agar lebih aktif, termasuk dalam hal pembaruan koleksi,” ujarnya.
Perpustakaan Lapas Banjarmasin sendiri menjadi bagian dari upaya pembinaan intelektual, yang memberikan akses literasi kepada warga binaan. Dengan koleksi buku yang terus dikelola, diharapkan tumbuh minat baca dan semangat belajar untuk memperbaiki diri. (Lapas Banjarmasin)
