Dari Lapas Piru, Warga Binaan Sukses Panen Kangkung: Menuju Kemandirian dan Ketahanan Pangan

Tinta-rakyat.com-Piru//Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Piru terus menunjukan kesuksesannya dalam Program Pembinaan Warga Binaan di bidang pertanian melalui pelaksanaan panen sayur kangkung yang memberikan hasil sebanyak 50 ikat pada lahan pertanian Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lapas Piru, Senin(11/8).

Kepala Sub Seksi Keamanan, M. Imbran Slamat selaku pendamping program pembinaan tersebut menjelaskan bahwa pelaksanaan panen ini merupakan yang kesekian kalinya dari hasil penanaman berlanjut warga binaan pada lahan pertanian SAE Lapas Piru yang berfokus pada bahan pangan yang paling dibutuhkan masayrakat, yakni kacang panjang, kangkung, sawi, kacang tanah dan buah-buahan lainya.

Bacaan Lainnya

“panen ini bukan yang pertama kali kami lakukan. Hasilnya selalu kami pasarkan bagi kebutuhan masyarakat juga dipergunakan untuk kebutuhan warga binaan. Tentunya ini merupakan upaya lanjutan Lapas Piru untuk terus berkontribusi dalam mewujudkan ketahanan pangan,” pungkasnya

Slamat juga menyampaikan bahwa dengan hasil tersebut menujukan komitmen nyata Lapas Piru dalam mengimplementasikan 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakan yang selaras dengan Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia dalam mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan.

“Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa meskipun berada dalam Lapas, warga binaan juga dapat berkontribusi positif dan memiliki potensi untuk mandiri dan produktif dalam mendukung ketahan pangan,” tutur Slamat

Sementara itu, selaku Kepala Lapas Piru, Dawa’I secara langsung menyatakan kebanggaannya atas keberhasilan panen ini. Ia berkomitmen untuk terus meningkatkan program pembinaan warga binaan yang berfokus pada pengembangan produktivitas dan keterampilan.

“dengan hal ini kami berharap dapat memberikan bekal keterampilan bagi warga binaan yang bisa menjadi modal bagi mereka dalam menumbuhkan kemandirian ekonomi mereka, serta dapat lebih produktif dan mandiri untuk berkontribusi positif di masyarakat, khususnya dalam mewujudkan ketahanan pangan setelah bebas nanti,” ungkap Dawa’I

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *