Wujud Pembinaan Kerohanian Perkuat Iman dan Spiritualitas, Lapas Piru Gelar Ibdah Buka Usbu Rutin Bersama Warga Binaan.

Tinta-rakyat.com-Piru//Suasana khidmat menyelimuti Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Piru saat warga binaan Kristen dan petugas melaksanakan ibadah buka usbu bersama yang berlangsung di Gereja Ebenhaezer Lapas Piru, Senin(11/8). ibadah Buka Usbu ini merupakan bagian penting pembinaan kerohanian yang bertujuan untuk meningkatkan iman dan spiritualitas warga binaan.

Ibadah berlangsung dengan penuh khidmat dan diikuti dengan antusias oleh para Warga Binaan. William Sohilait selaku petugas Lapas Piru yang memimpin ibadah tersbut secara langsung menyampaikan pesan-pesan rohani yang inspiratif dalam renungannya yang diharapkan dapat memotivasi warga binaan untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Tuhan dan memperbaiki diri.

Bacaan Lainnya

Selaku Kepala Seksi Bimbingan Narapidana/Anak dan Kegiatan Kerja, Ramdhan Basir menyampaikan kegiatan ibadah merupaka hal yang penting untuk membantu Warga Binaan menjalani masa pidana dengan lebih baik dan penuh kesadaran.

“Pembinaan kerohanian adalah bagian penting dalam proses pembentukan pribadi yang lebih baik. Melalui ibadah buka usbu, kami berharap para Warga Binaan makin mendekatkan diri kepada tuhan, merefleksikan diri, dan tumbuh menjadi pribadi yang lebih kuat, dan siap kembali ke masyarakat,” ujar harapnya.

Senda dengan hal itu, kepala Lapas Piru Dawa’I juga mengungkapkan bahwa Kegiatan ibadah bersama ini tidak hanya sebagai sarana untuk meningkatkan spiritualitas dan iman, tetapi juga sebagai momen untuk mempererat tali persaudaraan antara warga binaan dan petugas. “ini merupakan komitmen Lapas Piru dalam memberikan pembinaan yang humanis dan berkelanjutan karena dengan kegiatan seperti ini, diharapkan warga binaan dapat menemukan kekuatan dan harapan untuk menjalani kehidupan yang lebih baik di masa depan,” ungkap Dawa’i

Dengan adanya pembinaan kepribadian melalui kegiatan keagamaan ini, Lapas Piru terus berkomitmen untuk menciptakan lingkungan Pemasyarakatan yang humanis dan mendukung proses reintegrasi sosial Warga Binaan yang lebih baik.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *