Dari Balik Jeruji, Lapas Wahai Hadirkan Inovasi Stand Pameran yang Inspiratif di HUT RI ke-80!

Tinta-rakyat.com-Wahai//Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai kembali membuat terobosan baru melalui inovasi. Merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Ke-80 Republik Indonesia (RI) tingkat kecamatan, Lapas Wahai tampil tunggal memamerkan hasil karya warga binaan dengan stand pameran di pojok alun-alun lapangan usai upacara, Minggu (17/8). Hal tersebut menyita perhatian masyarakat yang berkerumun mengunjungi satu-satunya stand pameran yang baru pernah ada di Negeri Wahai itu.

“Seumur hidup saya belum pernah ada pameran di Wahai. Yang kami tahu hanya dilaksanakan di Kota Ambon atau tempat lain yang sudah berkembang,” kata Maria, salah satu pengunjung.

Bacaan Lainnya

Hal itu dibenarkan oleh Sabban, salah satu Pejabat Negeri Wahai. “Memang wilayah kami ini terpencil dan belum pernah ada kegiatan seperti ini sehingga terkesan asing bagi masyarakat. Lapas Wahai mengukir sejarah sebagai instansi pertama yang membuat pameran produk di wilayah ini,” pujinya.

Hal senada disampaikan Camat Seram Utara, Ahmad Syaiful Ohorella, yang mengunjungi stand pameran. “Saya memberikan apresiasi kepada Lapas Wahai. Lapas yang terkesan tertutup menjaga para pelanggar hukum, kini menunjukkan eksistensinya bagi masyarakat,” kata Ohorella.

Diakuinya, mindset masyarakat memang masih belum adaptif terhadap perubahan, sehingga apa yang dilakukan Lapas Wahai adalah inovasi dan terobosan baru yang membuka mata masyarakat Negeri Wahai tentang apa itu Pameran. “Sebentar malam dalam acara ramah tamah usai penurunan bendera nanti, saya akan gaungkan hal ini untuk stakeholder dan raja-raja negeri adat agar momen seperti ini kita tonjolkan potensi dan kearifan lokal melalui ajang pameran yang telah ditunjukkan Lapas Wahai sebagai barometer,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Lapas (Kalapas) Wahai Tersih Victor Noya, mengaku kaget atas kegiatan yang dinilai sebagai hal baru dalam perayaan HUT Kemerdekaan RI Tahun ini. “Tujuan kami sebenarnya untuk memamerkan hasil karya warga binaan bahwasanya stigma negatif masyarakat kepada narapidana yang hanya terkurung dan tak berbuat apa-apa itu keliru. Alhamdulillah, Puji Tuhan, ternyata semua orang mengapresiasi kami karena pameran adalah kegiatan yang baru pernah terjadi disini,” kata Tersih.

Hasil karya Warga binaan Lapas Wahai dalam pameran tersebut menjadi bukti nyata jalannya program pembinaan melalui tangan-tangan kreatif yang bisa bersaing menghasilkan produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). “Mereka memiliki potensi yang telah terasah, bernilai dan bermanfaat ketika bebas nanti,” serunya.

Dijelaskannya, pameran tersebut juga adalah bentuk penguatan dan peningkatan warga binaan untuk menghasilkan produk UMKM sesuai Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan. “Melalui pameran tunggal ini semoga menjadi stimulan bagi instansi, lembaga, sekolah dan pelaku ekonomi lainnya agar ditahun depan turut berpartisipasi seperti kami merayakan HUT RI melalui pameran sebagai sarana promosi produk, membuka peluang investasi dan mendorong pertumbuhan industri kreatif demi kemajuan perekonomian masyarakat yang sejahtera di Kecamatan Seram Utara,” pungkas Kalapas.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *