Tinta-rakyat.com-Piru//Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Piru kembali menorehkan hasil positif dari program pembinaan kemandirian warga binaan dalam bidang pertanian. Kali ini, Rabu(20/8). Warga Binaan berhasil memanen 35 ikat kacang panjang dari lahan pertanian Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lapas Piru.
Kepala Lapas Piru, Dawa’I dalam keterangannya menyampaikan bahwa Panen yang dilaksanakan merupakan kesekian kalinya dari keberlanjutan program pembinaan pertanian yang konsisten dilakukan oleh Lapas Piru. “Meskipun dibalik tembok Lapas, warga binaan mampu berkontribusi dalam mendukung ketahanan pangan. Hal itu juga merupakan wujud implementasi dari 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan yang selaras dengan Asta Cinta Presiden dan Wakil Presiden RI,” tuturnya
Dawa’I juga menambahkan bahwa panen-panen yang telah dilakukan, membuktikan bahwa warga binaan mampu menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. “hasilnya tidak hanya mendukung ketahanan pangan, tetapi juga memberikan keterampilan yang dapat menjadi bekal bagi mereka untuk berkontribusi positif di masyarakat nantinya,” ucap Dawa’i
Sementara Itu, Kepala Subseksi Keamanan, M. Imbran Slamat selaku pendamping pembinaan tersebut menuturkan bahwa pihaknya terus berupaya memberikan pendampingan teknis bagi warga binaan agar dapat menguasai keterampilan pertanian secara baik. “hasil panen hari ini menjadi bukti keseriusan mereka dalam mengikuti pembinaan serta menjadi semangat bagi kami untuk memotivasi dan membekali mereka dengan keterampilan yang bermanfaat,” tutunya
Dengan hasil tersebut, Kepala Kantor wilayah Direktorat Jendral Pemasyarakatan Maluku, Ricky Dwi Biatoro turut memberikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap Lapas Piru. Ia menegaskan bahwa upaya yang dilakukan Lapas Piru ini adalah contoh bagaimana pemasyarakatan memberi kontribusi langsung terhadap ketahanan pangan.
“hasil panen yang diterima Lapas Piru adalah wujud nyata bagaimana pemasyarakatan turut berperan dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Melalui kegiatan ini, warga binaan tidak hanya dibina secara mental, tetapi juga diberdayakan untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat.” pungkasnya