Pantau Sel Tahanan dari Genggaman: Lapas Wahai Hadirkan ESS CCTV Berbasis Handphone

Tinta-rakyat.com-Wahai//Upaya memperketat sistem keamanan dalam keterbatasan yang ada menjadi tantangan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai dengan menginovasikan Electronic Security System (ESS) Closed-Circuit Television (CCTV) yang di-instal pada handphone petugas. ESS CCTV merupakan kombinasi dari sistem keamanan elektronik yang lebih luas dan sistem kamera CCTV yang terpasang untuk memantau, melindungi dan meningkatkan keamanan suatu area.

“Perbandingan jumlah petugas regu pengamanan yang terbatas dengan jumlah Warga Binaan yang overcapacity menyebabkan semua petugas tidak maksimal melakukan pemantauan. Untuk itu, handphone seluruh Kepala Regu Pengamanan (Karupam) kami instal aplikasinya untuk difungsikan sebagai CCTV,” kata Kepala Lapas Wahai, Tersih Victor Noya, Kamis (21/8).

Bacaan Lainnya

Melalui pemasangan aplikasi Hik-Connect Interface sebagai ESS CCTV pada handphone para Karupam, maka menjadi alat bantu dalam melakukan pengontrolan. “Tentunya tiap Karupam akan sangat terbantu dalam mengkoordinir para petugas blok untuk mengawasi area-area rawan hanya dengan handphone,” ungkap Tersih.

Karupam Regu 4, Stenly Titaley, menyambut baik inovasi ini dan menilai ESS CCTV berbasis handphone sangat membantu regu pengamanan dalam menjalankan tugas. Menurutnya, sistem ini memungkinkan pengawasan yang lebih responsif dan fleksibel, terlebih saat terjadi situasi darurat atau gangguan keamanan.

“Melalui aplikasi ini, kami dapat memantau blok hunian, area luar kamar, dan titik-titik rawan lainnya secara real-time. Ini sangat meningkatkan kecepatan respon kami dalam mengambil tindakan bila ada hal mencurigakan,” ujar Stenly.

Senada, Karupam Regu 3, Elvis Angkotta, menambahkan sistem tersebut turut membangun rasa tanggung jawab yang lebih besar di antara para petugas. “Setiap Karupam kini memegang peran strategis dalam sistem pengawasan karena kontrol tidak lagi hanya bersifat statis, tapi bisa dilakukan secara dinamis dari mana saja,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Maluku, Ricky Dwi Biantoro, mengapresiasi langkah inovatif yang diambil Lapas Wahai dalam menjawab tantangan terbatasnya Sumber Daya Manusia (SDM) dan sarana dan prasarana (sarpras) pengamanan. “Ini menjadi contoh nyata bagaimana Lapas Wahai membuktikan tren pemanfaatan teknologi untuk pengawasan yang bisa memberikan dampak signifikan terhadap sistem pengamanan Pemasyarakatan. Kami berharap inovasi seperti ini direplikasi di Lapas lain yang menghadapi kendala serupa,” harapnya.

Ricky juga menekankan pentingnya reformasi Pemasyarakatan berbasis digital melalui core value Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, yakni Profesional, Responsif, Integritas, Modern, dan Akuntabel (PRIMA). “Kami terus mendorong jajaran Pemasyarakatan untuk berinovasi. Sistem pengamanan dan pelayanan publik harus berjalan PRIMA,” tegasnya.

Dengan diterapkannya ESS CCTV berbasis handphone ini, Lapas Wahai membuktikan keterbatasan SDM dan sarpras bukanlah penghalang untuk menciptakan sistem keamanan elektronik di jajaran Pemasyarakatan yang lebih efektif dan adaptif di era digitalisasi.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *