Tinta-rakyat.com-Wahai//Upaya deteksi dini penyalahgunaan narkoba terus dilakukan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai dengan menggelar kegiatan tes urine bagi petugas dan Narapidana secara sampling, Jumat (22/8). Komitmen nyata tersebut merupakan langkah untuk menjaga integritas dan lingkungan kerja yang bersih dan sehat serta meningkatkan keamanan dan ketertiban (kamtib) dalam Lapas.
Kepala Subseksi Pembinaan, Merpaty S. Mouw, menegaskan bahwa tes urine merupakan bagian dari program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) dalam mendukung gerakan Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN). “Tes ini bukan hanya bagi Warga Binaan, tetapi juga petugas. Dengan begitu, semua pihak di Lapas Wahai memberi contoh nyata komitmen perang terhadap narkoba,” ujarnya.
Merpaty menjelaskan, Lapas Wahai telah menyusun program “Warga Binaan Bersih Narkoba” (Warna Benar). Program tersebut mewajibkan tes urine pada tiga tahap, yaitu saat Narapidana masuk, menjalani masa pidana, dan menjelang bebas. Tes urine juga dilakukan berkala bagi petugas, untuk memastikan integritas dan disiplin jajaran.
Pada pelaksanaan kali ini, tes urine dibantu oleh Calon Aparatur Sipil Negara Tenaga Kesehatan, Fitri Rianti. “Ini pengalaman perdana saya terlibat langsung dalam pelaksanaan tes urine. Hasilnya, dua petugas dan dua Narapidana yang diperiksa semuanya negatif,” jelas Fitri.
Ia pun berharap kompetensinya dapat membantu Lapas Wahai yang selama ini kekurangan tenaga kesehatan.
Kepala Lapas Wahai, Tersih Victor Noya, menegaskan bahwa tes urine merupakan langkah preventif untuk memutus mata rantai penyalahgunaan narkoba di dalam Lapas. “Tes urine bagi Narapidana juga menjadi syarat pemindahan. Kami ingin memastikan bahwa yang dipindahkan ke Lapas tujuan dalam kondisi sehat dan bersih dari narkoba,” tegasnya.
Selain itu, Tersih menekankan pentingnya tes urine bagi petugas sebagai bentuk kontrol integritas. “Petugas yang bersih dari narkoba akan menjadi teladan positif bagi Warga Binaan. Dengan begitu, proses pembinaan berjalan lebih efektif,” tambahnya.
Senada, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Maluku, Ricky Dwi Biantoro, menyampaikan apresiasinya atas komitmen Lapas Wahai. “Tes urine bukan hanya pemeriksaan medis, tetapi bagian dari pembinaan menyeluruh jajaran Pemasyarakatan Maluku untuk mendukung P4GN dan Program Akselerasi Menteri Imipas,” pungkasnya.