Tinta-rakyat.com-Piru//Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Piru menerima bantuan logitsik alat pemeriksaan kesehatan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Jumat(22/08). Bantuan tersebut diterima dalam rangka memastikan kelancaran persiapan kegiatan Active Case Finding (ACF) Tuberculosis 2025 yang akan dilaksanakan bagi warga binaan Lapas Piru, sekaligus sebagai bentuk pemenuhan terhadap pelayanan kesehatan yang optimal bagi warga binaan.
Bertempat di Instalasi Farmasi Kabupaten (IFK) Dinas Kesehatan SBB, bantuan yang berikan berupa berupa 75 pcs rapid test HIV dan sifilis, 3 paket OAT Kategori I, 30 pcs pot dahak, 20 vial tuberculin test, 5 box masker medis, serta 5 box handscoon yang diserahkan langsung oleh Apoteker Ahli Pertama IFK, Ferrawati Sillehu Kepada Kepala Sub Seksi Perawatan Napi/Andik Lapas Piru, Williams Lelapary.
Williams Lelapary dalam penyerahan tersebut mengungkapkan bahwa bantuan logistik tersebut memiliki peran penting dalam menunjang peningkatan layanan kesehatan warga binaan termasuk ACF TBC yang akan dilaksanakan. “Bantuan ini sangat penting untuk mendukung kegiatan ACF TBC tahun 2025 yang akan kami laksanakan bagi warga binaan. Dengan adanya dukungan dari Dinas Kesehatan, kami lebih siap untuk memastikan kesehatan warga binaan tetap terjaga dan terkendali,” ujar Williams
Senada dengan itu, Kepala Lapas Piru, Dawa’i juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten khususnya Dinas Kesehatan SBB atas dukungan dan sinergitas yang terjalin. “Kami berterima kasih atas bantuan ini karena sangat bermanfaat dalam kegiatan tersebut, serta sebagai bentuk pelayanan kami kepada warga binaan sehingga kembali ke masyarakat dalam keadaan sehat,” ungkap Dawa’i
Hal yang sama juga disampaikan oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jendral Pemasyarakatan Maluku, Ricky Dwi Biantoro. Ia menegaskan bahwa pelayanan kesehatan yang optimal di dalam Lapas/Rutan merupakan bagian dari pemenuhan hak dasar warga binaan.
“Kesehatan warga binaan adalah prioritas yang tidak bisa diabaikan. Bantuan yang diberikan Dinas Kesehatan SBB menjadi bukti nyata hadirnya kolaborasi lintas sektor untuk menghadirkan pelayanan kesehatan yang lebih baik di lapas. Dengan sinergi ini, kita tidak hanya menjaga kualitas kesehatan, tetapi juga memperkuat keberhasilan program pembinaan dan reintegrasi sosial bagi warga binaan,” Pungkas Ricky