Tinta-rakyat.com-Saparua//Kanwil Ditjenpas Maluku, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Saparua melaksanakan ibadah Minggu di Gereja Lapas Saparua. Ibadah ini berlangsung dalam nuansa Minggu Melayu Ambon dengan berpedomani Tata Ibadah Minggu ke IV, dipimpin oleh Pendeta Enda Pattiwaellapia dari Sektor Tiberias, Jemaat Saparua-Tiouw. Jemaat yang hadir terdiri dari staf Lapas bersama keluarga serta seluruh warga binaan. Kegiatan ini dilaksanakan pada Minggu (24/08).
Dalam khotbahnya, Pendeta Enda Pattiwaellapia menyampaikan firman dari Kisah Para Rasul 4:1–22 yang menekankan keteguhan iman para rasul dalam memberitakan Injil meski menghadapi larangan.
“Ibadah ini mengingatkan kita bahwa para rasul tetap teguh memberitakan kebenaran meski mendapat ancaman. Firman Tuhan menegaskan keselamatan hanya ada di dalam Yesus Kristus, dan tidak ada kuasa manusia yang dapat membungkam kebenaran itu. Inilah panggilan bagi kita untuk berani hidup dalam iman yang teguh,” ujarnya.
Suasana ibadah berlangsung khidmat dengan puji-pujian Solo rohani dibawakan staf Fraindrik Pesurnay dan warga binaan , sedangkan dua warga binaan lainnya mempersembahkan duet pujian yang menambah kekhusyukan dan sukacita jemaat.
Di tempat terpisah Kepala Lapas Kelas III Saparua, Pramuaji Buamonabot, menegaskan pentingnya pembinaan kerohanian sebagai bagian dari program pembinaan. “Kami berkomitmen memberikan ruang bagi warga binaan untuk bertumbuh dalam iman melalui ibadah rutin dan kegiatan keagamaan lainnya. Hal ini tidak hanya membangun kedisiplinan, tetapi juga memperkuat karakter dan harapan,” ungkapnya.
Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas Maluku, Ricky Dwi Biantoro juga menambahkan bahwa pembinaan rohani di Lapas harus dipandang sebagai upaya pemasyarakatan yang menyeluruh. “Ibadah Minggu seperti ini menunjukkan pembinaan berjalan dalam sesuai tujuan pemasyarakatan yang membina para warga binaan dari luar maupun dalam. Hal ini menghadirkan nilai persaudaraan, toleransi, serta membangun mentalitas positif yang sangat dibutuhkan ketika warga binaan kembali ke masyarakat,” ujarnya.
Ibadah Minggu di Lapas Saparua diakhiri Doa syafaat yang diikuti jemaat dengan penuh rasa antusias dan penerimaan berkat dari pendeta. Melalui kegiatan ini, Lapas Saparua berkomitmen terus menghadirkan pembinaan kepribadian yang menyentuh aspek mental dan spiritual bagi seluruh warga binaan.