Tinta-rakyat.com-Saparua//Kanwil Ditjenpas Maluku, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Saparua terus berupaya meningkatkan kemandirian dalam bidang pangan melalui program ketahanan pangan. Sebagai langkah awal, Lapas Saparua melakukan pembersihan dan penggarapan lahan pertanian yang nantinya akan difungsikan sebagai area budidaya sayur-mayur. Kegiatan ini melibatkan warga binaan yang didampingi langsung oleh Kasubsi Pembinaan, Ellen D. Anakotta, serta CPNS Khaidir Ali. Kegiatan dilaksanakan pada Senin (25/08).
Proses pembersihan lahan dilakukan secara bertahap, dimulai dari pencabutan rumput liar, pembersihan semak, hingga pengolahan tanah agar lebih gembur dan siap ditanami. Lahan tersebut direncanakan untuk menanam berbagai jenis sayuran seperti kangkung, bayam, sawi, cabai, dan tomat. Upaya ini tidak hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari warga binaan, tetapi juga mendukung program akselerasi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan dalam mewujudkan lapas yang produktif dan mandiri.
Kasubsi Pembinaan, Ellen D. Anakotta, menjelaskan bahwa kegiatan ini sekaligus menjadi media pembinaan bagi warga binaan.
“Kami ingin agar warga binaan memperoleh pengalaman nyata dalam bidang pertanian. Dengan begitu, selain dapat membantu memenuhi kebutuhan pangan di dalam lapas, mereka juga memiliki keterampilan yang bisa diterapkan ketika bebas nanti,” ujarnya.
Kepala Lapas Kelas III Saparua, Pramuaji Buamonabot, menegaskan bahwa ketahanan pangan adalah program prioritas yang harus dijalankan dengan serius.
“Melalui program ini, kami berupaya menciptakan kemandirian sekaligus memberi bekal keterampilan yang bermanfaat bagi warga binaan, sehingga mereka mampu berkontribusi positif saat kembali ke masyarakat,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi dan Pemasyarakatan Maluku, Ricky Dwi Biantoro, memberikan apresiasi atas langkah yang dilakukan.
“Saya berharap kegiatan ini tidak berhenti pada tahap pembersihan, tetapi terus dikembangkan sehingga benar-benar memberikan dampak nyata baik bagi warga binaan maupun institusi. Inisiatif seperti ini adalah wujud nyata kontribusi pemasyarakatan dalam mendukung ketahanan pangan nasional,” tuturnya.
Dengan adanya pengelolaan lahan pertanian ini, Lapas Saparua diharapkan mampu berkontribusi langsung dalam menjaga ketahanan pangan, mencetak warga binaan yang lebih produktif, sekaligus memberikan manfaat luas bagi lingkungan sekitar.