Lapas Saparua Rawat Sayur, Perkuat Kebutuhan Dapur Warga Binaan

Tinta-rakyat.com-Saparua//Kanwil Ditjenpas Maluku, Lapas Saparua melaksanakan perawatan tanaman sayur berupa kangkung, pakcoy, dan sawi di lahan perkebunan milik lapas. Kegiatan ini dilakukan oleh warga binaan yang dipantau langsung oleh Ellen D Anakotta selaku Kasubsi Pembinaan dan petugas penjagaan berlangsung pada Kamis (02/10).

Perawatan tanaman meliputi pembersihan rumput liar dan penyiraman secara rutin agar tanaman dapat tumbuh subur. Program ini menjadi bagian dari pembinaan yang mendidik sekaligus mendukung ketersediaan bahan pangan segar untuk kebutuhan dapur lapas. Kegiatan perawatan dan panen tersebut .

Bacaan Lainnya

Dalam upaya membekali warga binaan dengan keterampilan praktis dan membangun rasa tanggung jawab, Ellen D Anakotta menegaskan pentingnya program bercocok tanam ini, “Kami ingin warga binaan tidak hanya menjalani masa hukuman, tapi juga memperoleh keterampilan yang berguna. Merawat tanaman ini bukan hanya soal bercocok tanam, tapi juga membangun rasa tanggung jawab dan kemandirian mereka.” ucap Ellen.

Kalapas Saparua, Pramuaji Buamonabot, menjelaskan bahwa Program pertanian budidaya sayur ini juga Sebagai bagian dari pembinaan karakter dan mental, “Program pertanian ini kami pandang sebagai cara efektif membina karakter dan mental warga binaan. Dengan berkebun, mereka belajar disiplin sekaligus merasakan hasil dari kerja keras mereka secara nyata.” Tegas Pramuaji.

Sementara itu, Kepala Kanwil Ditjenpas Maluku, Ricky Dwi Biantoro, memberikan apresiasi atas inovasi yang dilakukan Lapas Saparua, “Kami sangat mengapresiasi inovasi Lapas Saparua dalam memanfaatkan lahan untuk kegiatan produktif. Ini sejalan dengan visi kami membangun pembinaan yang tidak hanya menghukum, tapi juga mengedukasi dan mempersiapkan warga binaan untuk hidup lebih baik setelah keluar.” ujar Ricky.

Selain melakukan perawatan, petugas penjagaan dan warga binaan juga memanen beberapa ikat kangkung yang sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan BAMA (Bahan Makanan) dapur warga binaan. Panen ini memastikan kualitas dan ketersediaan pangan tetap terjaga dengan baik.

Kegiatan ini mendapat respons positif dari warga binaan yang merasa lebih berdaya dengan aktivitas bercocok tanam ini. Selain menambah keterampilan, kegiatan ini juga berfungsi sebagai rehabilitasi mental dan fisik selama pembinaan.

Lapas Saparua berharap program ini dapat dikembangkan lebih luas, dengan menambah jenis tanaman dan meningkatkan produksi sehingga dapat menjadi sumber penghasilan tambahan bagi lapas dan warga binaan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *