Tinta-rakyat.com-Saparua//Kanwil Ditjenpas Maluku, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Saparua Kanwil Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Maluku mengikuti kegiatan Zoom Meeting Unit Layanan Disabilitas yang dihadiri oleh Staf Kesehatan, Senly Matitale. Kegiatan ini digelar sebagai upaya memperkuat pemahaman petugas terhadap layanan yang ramah bagi warga binaan penyandang disabilitas. Rabu (15/10).
Kegiatan berlangsung secara daring dan berjalan interaktif. Para peserta mendapatkan materi mengenai peningkatan kualitas layanan pemasyarakatan yang adil, berkeadilan, serta memperhatikan kebutuhan khusus setiap warga binaan. Pembahasan juga mencakup standar pelayanan disabilitas di lingkungan pemasyarakatan, mulai dari aspek kesehatan, pendampingan, hingga strategi menciptakan lingkungan pembinaan yang inklusif serta responsif terhadap kondisi individu.
Senly Matitale menyampaikan bahwa kegiatan tersebut sangat membantu petugas dalam memahami pentingnya pelayanan yang manusiawi bagi warga binaan disabilitas. “Kegiatan ini menambah wawasan kami untuk lebih peduli terhadap kebutuhan warga binaan yang memiliki keterbatasan. Semua warga binaan berhak mendapatkan pembinaan yang sama tanpa perbedaan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Lapas Kelas III Saparua, Pramuaji Buamonabot, menyampaikan apresiasi terhadap keterlibatan jajaran dalam kegiatan tersebut. Ia menegaskan bahwa pelatihan seperti ini sangat relevan untuk memperkuat profesionalisme petugas. “Kami berkomitmen memberikan pelayanan yang adil, layak, dan menghargai martabat setiap warga binaan. Pemahaman terhadap layanan disabilitas penting agar pelaksanaan tugas di lapangan berjalan dengan empati dan tanggung jawab,” tutur Pramuaji.
Secara terpisah, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Maluku, Ricky Dwi Biantoro, menyampaikan apresiasi atas partisipasi aktif Lapas Saparua. “Kegiatan seperti ini memperkuat implementasi kebijakan pemasyarakatan inklusif di seluruh UPT. Partisipasi Lapas Saparua menjadi contoh penerapan nilai keadilan dan kemanusiaan dalam pelayanan,” jelas Ricky.
Melalui kegiatan ini, Lapas Saparua berkomitmen memperkuat kualitas pelayanan inklusif dan memastikan seluruh warga binaan memperoleh hak yang sama dalam pembinaan maupun pelayanan kesehatan, sebagai wujud nyata semangat Pemasyarakatan yang Prima.