Panen Sayuran Segar dari Tangan Warga Binaan Hijaukan Dapur Lapas Wahai

Tinta-rakyat.com-Wahai// Semangat kemandirian dan produktivitas Warga Binaan terus tumbuh di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai. Kali ini, Warga Binaan berhasil memanen kangkung dan tomat segar dari lahan kebun pembinaan, Jumat (17/10). Meski hasil panen kali ini dalam skala kecil, namun memiliki manfaat besar karena digunakan langsung untuk memenuhi kebutuhan pangan di dapur Lapas Wahai.

Panen yang dilakukan pada pekan ini menjadi upaya berkelanjutan dalam mendukung program pembinaan kemandirian di bidang pertanian. Melalui pemanfaatan lahan kosong di area Lapas, Warga Binaan dibimbing untuk menanam berbagai komoditas sayuran dengan sistem tanam sederhana, namun produktif.

Bacaan Lainnya

Kepala Lapas Wahai, Tersih Victor Noya, menyampaikan apresiasinya atas kerja keras Warga Binaan yang terus menunjukkan semangat dalam setiap kegiatan pembinaan. “Panen kangkung dan tomat ini memang tidak dalam jumlah besar, tetapi maknanya sangat penting. Selain membantu mencukupi kebutuhan dapur Lapas, kegiatan ini juga membangun rasa tanggung jawab dan kemandirian Warga Binaan,” ujar Tersih.

“Kami ingin agar setiap hasil kerja Warga Binaan dapat memberikan manfaat nyata, baik untuk mereka sendiri maupun untuk lingkungan Lapas,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Subseksi Pembinaan, Merpaty Susana Mouw, menuturkan kegiatan pertanian menjadi sarana pembelajaran bagi Warga Binaan untuk mengasah keterampilan hidup produktif. “Kegiatan bercocok tanam seperti ini menjadi wadah pelatihan yang efektif. Warga Binaan diajarkan proses menanam, merawat, hingga memanen hasilnya. Meski sederhana, tapi inilah bentuk nyata dari pembinaan kemandirian,” jelasnya.

Di sisi lain, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Maluku, Ricky Dwi Biantoro, memberikan apresiasi atas langkah positif yang dilakukan Lapas Wahai. Kegiatan ini merupakan implementasi nyata dari program akselerasi pembinaan kemandirian yang terus didorong di seluruh Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan.

“Panen kecil ini bukan soal kuantitas, tetapi tentang keberlanjutan, kerja sama, dan semangat perubahan. Saya berharap semangat seperti ini terus dijaga dan dikembangkan. Karena dari kegiatan sederhana seperti ini, kita bisa melihat bagaimana pembinaan benar-benar menyentuh aspek kehidupan Warga Binaan secara nyata,” pesan Ricky.

Ke depannya, Lapas Wahai akan terus optimalkan hasil panen untuk mendukung program ketahanan pangan sehingga kebutuhan bahan pangan segar terpenuhi secara mandiri.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *