Siaga TBC 2025, Warga BinaanLapas Wahai Skrining Aktif Rontgen Dada Massal

Tinta-rakyat.com-Wahai//Seluruh Warga Binaandi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai tanpa terkecuali mengikuti kegiatan skrining kesehatan massal melalui skrining aktif rontgen dada, Rabu (19/11) yang bertujuan untuk mendeteksi dini dan mencegah penyebaran penyakit Tuberkolosis (TBC) di lingkungan Lapas yang dikenal sebagai area rawan penularan penyakit menular. Kegiatan bertema ‘Siaga TBC 2025’ tersebut merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Direktur Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Nomor PAS.6.PK.07.03-442 tentang Penemuan Kasus Tuberculosis dengan Rontgen Dada di 532 Rutan, Lapas, dan LPKA pada 33 Kantor Wilayah Ditjenpas Tahun 2025.

Kepala Lapas (Kalapas) Wahai, Tersih Victor Noya, antusias dan menyatakan dukungannya atas kerja sama Ditjenpas dengan Global Fund itu melalui kehadiran tim vendor Tirta Medical Center (TMC). “Kami menyambut baik kedatangan Tim TMC untuk melakukan skrining aktif rontgen dada bagi 48 Warga Binaankami. Ini adalah wujud keseriusan kami untuk menekan kasus TBC di lingkungan kami sehingga seluruh Warga Binaan berkesempatan mendapatkan akses kesehatan yang layak, cepat, dan terukur demi mewujudkan lingkungan Lapas yang sehat dan aman,” ujar Tersih.

Bacaan Lainnya

Tim TMC yang berjumlah delapan orang itu terdiri dari dua spesialis radiologi, empat admin Sistem Informasi Tuberkulosis, satu dokter dan satu tenaga pendamping dari Dinas Kesehatan Maluku Tengah, serta tambahan dua orang petugas Puskesmas Kesehatan Wahai. Ketua Tim TMC, Safitri Wulandari, menegaskan bahwa pihaknya siap menjalankan skrining bagi Warga Binaan Lapas Wahai sesuai standar medis. “Kami berkomitmen menghadirkan layanan rontgen berkualitas dan akurat. Kami berharap melalui deteksi dini ini apabila menemukan kasus TBC asimptomatik atau laten lebih awal, maka penanganan bisa dilakukan dengan cepat dan tepat, serta memutus mata rantai penularan di dalam Lapas Wahai agar memberikan rasa aman bagi Warga Binaan dan petugas mengingat pentingnya pencegahan penyakit menular ini” jelas Safitri.

Sementara itu, perwakilan Puskesmas Kesehatan Wahai, Restiani Ode, menyampaikan bahwa kegiatan skrining massal ini merupakan langkah strategis dalam memutus mata rantai penularan TBC. “Kerja sama lintas sektor seperti ini sangat penting. Kami dari Puskesmas Wahai siap mendampingi tindak lanjut medis bagi Warga Binaan yang hasil pemeriksaannya memerlukan penanganan lanjutan. Semakin cepat ditemukan, semakin cepat pula kita bisa merawat,” ungkapnya.

Program skrining ini juga disambut positif oleh warga binaan. Salah satu Warga Binaan berinisial ‘HB’ mengaku merasa terbantu dengan adanya pemeriksaan kesehatan langsung di dalam Lapas. “Kami sangat terbantu. Tidak semua dari kami paham gejala TBC, jadi dengan rontgen seperti ini kami bisa tahu kondisi kesehatan kami dengan pasti. Terima kasih Lapas Wahai dan semua pihak yang peduli,” ujarnya.

Melalui pelaksanaan ‘Siaga TBC 2025: Skrining Aktif Rontgen Dada Massal’ ini, Lapas Wahai menegaskan komitmennya untuk terus mengedepankan layanan kesehatan yang humanis, berkualitas, dan berkelanjutan. Program ini diharapkan mampu memperkuat upaya pemerintah dalam mengeliminir penyakit TBC sejalan dengan arahan Kementerian Kesehatan dan Ditjenpas untuk mewujudkan target ‘Indonesia Bebas TBC Tahun 2030’, sekaligus menciptakan lingkungan pembinaan yang sehat dan produktif bagi seluruh Warga Binaan serta petugas.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *