Lapas Piru Perketat PMO TB, Kesehatan Warga Binaan Tunjukkan Hasil Positif

Tinta-rakyat.com-Piru//Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Piru terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung keberhasilan program pengobatan Tuberkulosis (TB) bagi Warga Binaan. Melalui pelaksanaan Pengawasan Minum Obat (PMO), Lapas Piru secara intensif melakukan pemantauan terhadap tujuh orang Warga Binaan yang terdiagnosis TB Paru Aktif. Kegiatan pengawasan tersebut dilaksanakan pada Jumat (12/12) sebagai bagian dari upaya berkelanjutan pengendalian TB di lingkungan pemasyarakatan.

Pengawasan PMO dilakukan langsung oleh Kasubsi Keperawatan Lapas Piru, Williams Lelepary, guna memastikan kepatuhan Warga Binaan dalam mengonsumsi obat sesuai ketentuan medis. Menurutnya, pengawasan langsung menjadi faktor kunci dalam keberhasilan terapi TB. “Pengawasan minum obat secara langsung sangat penting untuk memastikan obat dikonsumsi secara teratur dan tuntas. Hal ini menentukan keberhasilan pengobatan dan demi kebaikan serta kesehatan Warga Binaan,” ujarnya.

Bacaan Lainnya

Hasil pemantauan kesehatan menunjukkan perkembangan positif. Setelah satu bulan pelaksanaan program pengobatan TB, seluruh Warga Binaan yang menjalani terapi mengalami peningkatan berat badan. Capaian tersebut menjadi indikator awal bahwa pengobatan berjalan sesuai harapan dan kondisi kesehatan Warga Binaan semakin membaik. Adapun program pengobatan TB ini direncanakan berlangsung selama enam bulan sesuai dengan standar penanganan TB.

Kepala Lapas Piru, Hery Kusbandono, menegaskan bahwa pihaknya akan terus memberikan perhatian serius terhadap kesehatan Warga Binaan. “Lapas Piru pastinya akan selalu memerhatikan kesehatan Warga Binaan sebagai bagian dari pemenuhan hak dasar mereka, termasuk dalam penanganan penyakit TB,” tegasnya.

Melalui pelaksanaan PMO dan pemantauan berkelanjutan ini, Lapas Piru menegaskan dukungannya terhadap program nasional penanggulangan Tuberkulosis, sekaligus berkomitmen menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang sehat dan bebas dari penularan penyakit menular.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *