Tinta-rakyat.com-Namlea//Meskipun dari balik jeruji, peluang dan harapan untuk meningkatkan kualitas kehidupan masih terbuka lebar bagi warga binaan dalam berbagai aspek, salah satunya aspek pendidikan. Perhatian itu ditunjukkan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Namlea dengan mengajarkan warga binaan membaca, menulis, dan berhitung (Calistung) yang diinisiakan oleh 5 orang pegawai magang, Rabu (17/12).
Sejak dimulai pekan lalu, 13 orang warga binaan dengan latar belakang keterbatasan pendidikan dan tuna aksara diberikan pembelajaran literasi dasar secara rutin setiap Selasa dan Jumat sebagai salah satu program terobosan dari pegawai magang dalam bidang pembinaan kepribadian . Program ini pun mendapat dukungan dari Kepala Lapas Namlea, Muhammad M. Marasabessy.
“Kami sangat mendukung tugas-tugas yang dijalankan oleh pegawai magang, terlebih yang berkaitan langsung dengan aspek pembinaan. Program baca, tulis, dan berhitung ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas kepribadian warga binaan, khususnya dari sisi pendidikan dan pengetahuan,” ujar Marasabessy.
Ditambahkannya, program pembelajaran calistung ini menjadi opsi selain program kejar paket yang saat ini belum tersedia di Lapas Namlea. Hal ini untuk memastikan hak warga binaan untuk mendapatkan pendidikan dan pengajaran sebagaimana yang diatur dalam Pasal 9 Undang-Undang Pemasyarakatan Nomor 22 Tahun 2022.
“Kehadiran para pegawai magang ini menambah SDM kita dalam mengoptimalkan pembinaan untuk warga binaan. Dengan peran mereka dalam mengajar, kita bisa menghapus buta aksara warga binaan,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Subseksi Pembinaan, Mustafa La Abidin, menjelaskan bahwa peserta program merupakan warga binaan yang belum menyelesaikan pendidikan formal, baik karena tidak bersekolah maupun tidak menamatkan Sekolah Dasar (SD).
“Sebagian besar berasal dari wilayah desa dan pedalaman serta memiliki keterbatasan akses pendidikan. Melalui program ini, kami memberikan kesempatan kepada mereka untuk belajar kembali dan meningkatkan kemampuan literasi dasar,” pungkas Mustafa.





