Tinta-rakyat.com-Wahai// Program pembinaan kemandirian di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai kembali membuahkan hasil. Meski di lahan terbatas, Warga Binaan berhasil memanen beragam sayur mayur, seperti 15 kilogram kangkung sebanyak dan 2 kilogram tomat dari kebun dalam area Lapas, serta 1,5 kilogram cabai di kebun perumahan dinas, Kamis (18/12).
Kepala Lapas Wahai, Tersih Victor Noya, menekankan bahwa kegiatan ini menunjukkan semangat produktif Warga Binaan meski dengan keterbatasan sarana dan lahan. “Keberhasilan memanfaatkan lahan sempit di Lapas maupun lahan tidur di perumahan dinas membuktikan bahwa keterbatasan bukan halangan untuk menciptakan kemandirian pangan,” ujarnya.
Ia menambahkan, panen ini bukan semata soal jumlah hasil, tetapi nilai pembinaan yang ditanamkan. “Melalui kegiatan panen, Warga Binaan belajar disiplin, tanggung jawab, dan kemandirian melalui aktivitas yang bermanfaat,” tegas Tersih.
Kepala Subseksi Pembinaan, Merpaty S. Mouw, menuturkan bahwa pertanian menjadi salah satu program unggulan pembinaan kemandirian di Lapas Wahai. “Kami mendorong Warga Binaan untuk aktif berperan dalam setiap program pembinaan. Panen sayur mayur ini adalah hasil dari proses pembinaan berkelanjutan. Keterampilan yang diperoleh diharapkan menjadi bekal saat mereka kembali ke masyarakat,” ujarnya.
Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Maluku, Ricky Dwi Biantoro, memberikan apresiasi atas komitmen Lapas Wahai. “Kegiatan ini sejalan dengan Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, khususnya pemberdayaan Warga Binaan untuk mendukung ketahanan pangan. Meskipun skala panen terbatas, dampaknya sangat besar dalam membentuk karakter, keterampilan, dan kemandirian Warga Binaan,” tegas Ricky.
Lapas Wahai berkomitmen untuk terus menghadirkan pembinaan yang humanis, produktif, dan berkelanjutan, sehingga Warga Binaan dapat menjalani masa pidana dengan kegiatan positif yang bernilai dan bermanfaat untuk reintegrasi sosial.





