Tinta-rakyat.com-Wahai//Kelancaran dan keterhubungan layanan sebagai bentuk kontunitas pelayanan dipastikan
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai dengan dilakukannya kembali rutinitas perawatan terhadap salah satu aset vitalnya yakni generator set (genset). Kegiatan pemeliharaan terlaksana melalui pengawasan Kepala Urusan Tata Usaha (Kaur TU), Abdul Azis, pada Rabu (18/6).
Kaur TU yang serius mengawasi setiap detail pemeriksaan terhadap komponen mesin itu mengatakan pentingnya perawatan genset. “Genset adalah jantung cadangan Lapas. Sekali saja bermasalah saat dibutuhkan, bisa fatal akibatnya dalam pelayan,” ujar Azis.
Tak hanya pengisian bahan bakar, perawatan juga mencakup pengecekan oli, aki, hingga sistem pendingin mesin. Seluruh proses dilakukan oleh petugas teknis dengan mengedepankan prinsip keamanan serta efisiensi penggunaan sumber daya.
Sementara itu, Kepala Lapas Kelas III Wahai, Tersih Victor Noya, menekankan pentingnya kesiapsiagaan seluruh fasilitas penunjang sebagai bagian dari pelayanan pemasyarakatan. “Layanan yang andal bukan hanya soal sumber daya manusia, tapi juga kesiapan sarana pendukung seperti genset. Perawatan rutin ini mencerminkan komitmen kami untuk terus menghadirkan pelayanan terbaik bagi masyarakat maupun warga binaan,” tegasnya.
Para warga binaan turut merasakan dampak positif dari komitmen Lapas Wahai terhadap infrastruktur listrik. “Beberapa tahun lalu pemadaman listrik di wilayah Wahai dilakukan secara bergilir dan sangat mengganggu aktivitas kami sehari-hari. Sekarang dengan genset yang selalu siap, kami merasa lebih tenang dan aktivitas tidak terganggu,” ungkap AO, salah satu warga binaan.
Genset sebagai salah satu Barang Milik Negara (BMN) memiliki peran krusial dalam menunjang layanan pemasyarakatan, khususnya saat terjadi gangguan suplai listrik dari PLN. Untuk itu, pengecekan dan pengisian bahan bakar dilakukan secara berkala guna memastikan genset selalu dalam kondisi prima dan siap digunakan kapan saja dibutuhkan.
Langkah preventif ini menjadi bagian dari komitmen Lapas Wahai dalam membangun lingkungan kerja yang profesional, tertib, dan responsif terhadap kebutuhan operasional.