Manfaatkan Lahan Kosong Dalam Lapas, Warga Binaan Lapas Piru Hasilkan Panen Kangkung Berkualitas

Tinta-rakyat.com-Piru//Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Piru terus menunjukan komitmennya dalam mendukung ketahanan pangan. Melalui pemanfaatan lahan kosong yang ke tiga kalinya di dalam Lapas, warga binaan berhasil melakukan panen perdana kangkung dengan hasil sebanyak 15 ikat, Selasa(19/8). hal tersebut merupakan wujud Implementasi 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyrakatan yang selaras dengan Ata Cita Presiden dan Wakil Presiden RI

Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas Piru, Badrun Pora selaku pendamping pembinaan tersebut menjelaskan bahwa hasil panen tersebut merupakan bukti nyata keberhasilan pembinaan kemandirian yang dijalankan Lapas Piru.“Panen perdana ini menunjukkan kesungguhan warga binaan dalam mengikuti pembinaan, sekaligus menjadi wujud nyata bahwa mereka mampu menghasilkan sesuatu yang bernilai positif,” tutur Badrun

Bacaan Lainnya

senada dengan itu, Kepala Lapas Piru juga menjelaskan bahwa pemanfaatan lahan kosong merupakan upaya berkelanjutan Lapas Piru dalam memberikan kesemapatan bagi seluruh warga binaan agar dapat terlibat langsung dan meningkatkan kopetensi dalam bidang pertanian, sebelum nantinya memenuhi syarat untuk menerima pembinaan lebih luas pada Lahan pertanian SAE di luar Lapas

“Kesempatan ini kami berikan agar warga binaan dapat merasakan langsung proses bekerja, belajar disiplin, serta memperoleh keterampilan baru. Harapan kami, ketika mereka bebas nanti, pengalaman ini bisa menjadi bekal untuk membangun kehidupan yang lebih baik dan mandiri, serta terus berkontribusi dalam mewujudkan ketahanan pangan,” ungkap Kalapas.

Lebih lanjut, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jendral Pemasyarakatan Maluku, Ricky Dwi Biantoro turut mengapresiasi keberhasilan yang diraih Lapas Piru. Ia menyampaikan bahwa pembinaan yang dijalankan secara konsisten akan membawa dampak nyata, tidak hanya bagi warga binaan, tetapi juga bagi masyarakat luas.

“ini membuktikan bahwa pemasyarakatan bukan sekadar menjalani pidana, melainkan sebuah proses pembinaan yang pasti berdampak bagi masyarakat. Warga binaan yang dibekali keterampilan dan kemandirian akan kembali ke tengah masyarakat dengan lebih siap, lebih produktif, dan membawa manfaat,” ungkap Ricky.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *