Tinta-rakyat.com-Jembrana//Sinergi kuat antara aparat keamanan dan unsur masyarakat kembali ditunjukkan di Desa Gumbrih, Kecamatan Pekutatan, Jembrana. Pada Jumat pagi, 5 September 2025, operasi yustisi atau sidak kependudukan digelar untuk memastikan ketertiban administrasi dan keamanan wilayah. Kegiatan yang berlangsung ini melibatkan berbagai pihak, mulai dari Babinsa, Bhabinkamtibmas, hingga Bendesa Adat setempat.
Dipimpin oleh Babinsa Desa Gumbrih, Sertu Komang Alit, dan Bhabinkamtibmas, Aipda Kadek Andepit, operasi ini menyasar para pendatang yang bekerja dan tinggal di Desa Gumbrih. Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk menertibkan administrasi kependudukan. Dengan terdatanya setiap penduduk, potensi masalah sosial dan kriminalitas yang bisa timbul dari keberadaan individu yang tidak teridentifikasi dapat dicegah sejak dini.
Turut serta dalam operasi ini adalah tim gabungan yang solid, termasuk Kanit Reskrim Polsek Pekutatan, AKP Ngurah Komara, beserta anggotanya, Bendesa Adat Gumbrih, I Nyoman Adi Yudistira, serta perwakilan dari aparat kewilayahan, staf desa, Linmas, dan Pecalang. Total sekitar 15 orang terlibat aktif dalam kegiatan ini, menunjukkan komitmen bersama untuk menjaga keamanan dan ketertiban.
Selama operasi berlangsung, tim gabungan tidak menemukan satu pun penduduk pendatang yang tidak memiliki identitas diri. Ini menunjukkan kesadaran masyarakat yang tinggi dalam mematuhi aturan kependudukan. Meskipun demikian, tim tetap memberikan himbauan penting kepada seluruh warga.
“Kami menghimbau kepada seluruh warga, khususnya para pendatang, agar selalu melaporkan diri dan memastikan administrasi kependudukannya lengkap,” tegas Sertu Komang Alit. “Jika ada keluarga atau kerabat yang datang dan tinggal di sini, segera laporkan kepada kepala kewilayahan agar dapat didata. Ini demi kebaikan kita bersama, untuk menjaga lingkungan tetap aman dan kondusif.”
Keberhasilan operasi yustisi ini menjadi cerminan kolaborasi yang efektif antara TNI, Polri, dan seluruh elemen masyarakat di Jembrana. Sinergi ini tidak hanya memastikan ketertiban administratif, tetapi juga menjadi fondasi kuat dalam menjaga stabilitas dan keamanan wilayah, menciptakan rasa aman bagi seluruh warga, baik penduduk asli maupun pendatang.
