Tinta-rakyat.com-Piru//Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Piru kembali menunjukkan hasil dari program pembinaan kemandirian di bidang pertanian. Didampingi Kepala Kesatuan Pengamanan, Badrun Pora, dan Kepala Sub Seksi Registrasi dan Bimbingan Kemasyarakatan, Wikrama Jaya, Warga Binaan berhasil memanen 4 kg selada dan 40 ikat sawi pada lahan pertanian dalam Lapas, Sabtu(6/9).
Hasil tersebut merupakan wujud keberhasilan Lapas Piru dalam menjalankan pembinaan kemandirian warga binaan dalam bidang pertanian sekaligus merupakan Implementasi 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan dalam pendayaguaan warga binaan untuk mewujudkan ketahanan pangan.
Kepala Sub Seksi Registrasi dan Bimbingan Kemasyarakatan, Wikrama Jaya dalam keterangannya menjelaskan bahwa panen kali ini memiliki makna khusus karena menjadi hasil yang beragam dari pembinaan pertanian di Lapas Piru.
“Panen sawi ini sudah beberapa kali dilakukan sebagai hasil pembinaan yang berkelanjutan, sementara untuk selada ini merupakan panen perdana. Hal ini tentu menjadi motivasi bagi Warga Binaan agar semakin giat mengelola lahan pertanian, sekaligus membuktikan bahwa pembinaan ini berjalan dengan baik,” ujar Wikrama.
Sementara itu, dengan hasil tersebut, Kepala Lapas Piru, Dawa’i, menyampaikan apresiasi kepada Warga Binaan atas kerja keras mereka, serta menegaskan pentingnya program kemandirian dalam membekali keterampilan pertanian warga binaan.
“Hasil panen ini bukan hanya sekadar memenuhi kebutuhan konsumsi, tetapi juga menjadi bagian dari proses pembelajaran dan keterampilan. Kami berharap Warga Binaan dapat menjadikan keterampilan bermanfaat ini sebagai bekal berharga ketika kembali ke masyarakat nanti,” terang Dawa’i
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jendral pemasyarakatan Maluku, Ricky Dwi Biantoro, turut memberikan apresiasi atas capaian tersebut. Menurutnya, kegiatan panen hasil pertanian menjadi bukti nyata bahwa pembinaan kemandirian di Lapas Piru berjalan efektif dan berdampak positif bagi warga binaan dan masyarakat.
“Melalui program pertanian ini, warga binaan tidak hanya dibekali keterampilan yang bermanfaat untuk masa depan, tetapi juga diajarkan nilai kerja keras, tanggung jawab, dan kebersamaan. Inilah esensi dari pemasyarakatan, membentuk warga binaan agar mampu kembali ke masyarakat dengan bekal yang berguna,” ungkap Ricky