Tinta-rakyat.com-Saparua//Kanwil Ditjenpas Maluku, Lapas Kelas III Saparua kembali melaksanakan kegiatan perawatan kebun sayur sebagai bagian dari program pembinaan kemandirian warga binaan. Kegiatan ini dilaksanakan di area lahan dalam lapas dengan melibatkan warga binaan, dipimpin oleh Kepala Sub Seksi Pembinaan, Ellen D. Anakotta, serta didampingi petugas pengamanan. Selasa, (23/09).
Kebun sayur yang ditanami berbagai komoditas seperti kangkung, sawi, dan pakcoy dirawat secara rutin untuk memastikan pertumbuhan tetap sehat hingga panen. Perawatan kali ini lebih difokuskan pada pencabutan rumput liar yang tumbuh di sela-sela tanaman serta penyiraman air secara merata agar kelembaban tanah terjaga. Dengan kegiatan ini, diharapkan tanaman dapat tumbuh optimal dan menghasilkan panen sesuai rencana.
Kasubsi Pembinaan, Ellen D. Anakotta, menyampaikan bahwa kegiatan ini memiliki nilai strategis dalam pembinaan. “Melalui perawatan kebun sayur, warga binaan dapat belajar disiplin, menyalurkan energi secara positif, serta memperoleh keterampilan praktis yang bermanfaat bagi kehidupan setelah bebas nanti,” ungkapnya.
Kalapas Saparua, Pramuaji Buamonabot, menambahkan bahwa pihaknya berkomitmen menghadirkan pembinaan nyata dan berkesinambungan. “Kami ingin memastikan setiap tanaman tumbuh sehat hingga panen. Dengan begitu, warga binaan merasakan langsung hasil kerja keras mereka, sekaligus belajar bertanggung jawab dan mandiri,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas Maluku, Ricky Dwi Biantoro, menegaskan pentingnya pembinaan kemandirian di seluruh lapas. “Kami mendukung penuh program yang membekali warga binaan dengan keterampilan hidup nyata. Harapannya, ketika mereka bebas, pengalaman ini bisa menjadi modal untuk membangun kehidupan yang lebih baik serta berkontribusi positif di masyarakat,” tegasnya.
Melalui kegiatan perawatan sayur ini, Lapas Saparua berupaya memastikan hasil panen sesuai rencana sekaligus menumbuhkan pola pikir produktif warga binaan. Dengan keterampilan bercocok tanam yang terasah, diharapkan mereka mampu menjaga semangat kemandirian dan siap beradaptasi setelah kembali ke masyarakat.