Lapas Kelas IIB Piru Hadiri Peresmian Baileo Hena Hatutelu oleh Gubernur Maluku

Tinta-rakyat.com-Piru//Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Piru turut hadir dalam peresmian Baileo Hena Hatutelu, sebuah momentum penting dalam pelestarian budaya lokal di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Maluku, Selasa (30/09).

Acara peresmian tersebut dipimpin langsung oleh Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa bersama Upu Hena Hatutelu, Simon O. Manupassa, serta dihadiri Asri Arman dan Selfinus Kainama selaku Bupati dan Wakil Bupati SBB dan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), instansi vertikal, dan para tokoh adat.

Bacaan Lainnya

Dalam sambutannya, Gubernur Maluku meresmikan Baileo Hena Hatutelu sebagai simbol persatuan adat dan budaya masyarakat SBB. Baileo dipandang sebagai representasi nilai-nilai luhur kearifan lokal Maluku yang diwariskan lintas generasi. Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Gubernur Maluku, disaksikan tamu undangan, tokoh adat, dan masyarakat setempat.

Kehadiran Lapas Piru dalam kegiatan ini mencerminkan komitmen jajaran pemasyarakatan untuk terus bersinergi dengan pemerintah daerah, tokoh adat, serta masyarakat dalam menjaga kelestarian budaya dan memperkuat nilai sosial kemasyarakatan.

PLH Kepala Lapas Kelas IIB Piru, Hairun Rahila, menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya acara tersebut, “Kami merasa terhormat dapat hadir dalam peresmian Baileo Hena Hatutelu yang penuh makna ini. Baileo bukan hanya simbol budaya, tetapi juga simbol persatuan, perdamaian, dan kearifan lokal yang sejalan dengan prinsip pemasyarakatan. Harapannya, nilai-nilai ini dapat menginspirasi proses pembinaan di dalam lapas,” ujarnya.

Bupati SBB menegaskan bahwa Baileo Hena Hatutelu merupakan rumah bersama untuk mempererat persaudaraan dan menjaga warisan leluhur. Senada dengan itu, tokoh adat menyebut Baileo sebagai simbol kehormatan dan persatuan yang wajib dijaga oleh seluruh elemen masyarakat kab. SBB.

Melalui partisipasi aktif pada agenda kultural ini, Lapas Piru meneguhkan perannya sebagai institusi pemasyarakatan yang tidak hanya berfokus pada pembinaan warga binaan, tetapi juga turut mendukung pembangunan karakter dan persatuan bangsa di tengah masyarakat.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *