Lapas Saparua Mantapkan Integritas Lewat Kinerja Tim Unit Pengendalian Gratifikasi

Tinta-rakyat.com-Saparua//Kanwil Ditjenpas Maluku, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Saparua terus memperkuat budaya integritas melalui peningkatan kinerja Tim Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG). Langkah ini menjadi bagian dari komitmen bersama untuk mewujudkan lingkungan kerja yang bersih, transparan, serta bebas dari praktik gratifikasi dan penyalahgunaan wewenang. Rabu (15/10).

Kegiatan penguatan dilaksanakan dengan melakukan evaluasi capaian program UPG dan peninjauan terhadap pelaksanaan nilai-nilai anti-gratifikasi di setiap bidang tugas. Tim UPG juga aktif memberikan pemahaman kepada petugas dan warga binaan mengenai pentingnya pelayanan publik tanpa pamrih, serta memperkuat sikap profesionalisme di lingkungan pemasyarakatan.

Bacaan Lainnya

Tak hanya di internal, sosialisasi antigratifikasi juga diperluas ke masyarakat melalui akun media sosial resmi Humas Lapas Saparua dan penyebaran selebaran di area publik sekitar Lapas. Upaya ini bertujuan menumbuhkan kesadaran bersama bahwa menolak gratifikasi bukan hanya kewajiban ASN, tetapi juga tanggung jawab moral seluruh elemen masyarakat dalam mendukung pelayanan publik yang jujur dan transparan.

Kepala Lapas Saparua, Pramuaji Buamonabot, menegaskan bahwa integritas merupakan nilai dasar yang harus menjadi pegangan setiap pegawai. “Integritas bukan hanya slogan, melainkan sikap hidup yang mencerminkan kejujuran dan tanggung jawab. Melalui Tim UPG, kami ingin memastikan bahwa nilai-nilai ini benar-benar diterapkan dalam setiap aspek kerja dan pelayanan,” ungkapnya.

Ia juga menambahkan bahwa pimpinan dan pejabat struktural wajib menjadi teladan dalam menolak segala bentuk gratifikasi. Dengan keteladanan tersebut, diharapkan seluruh petugas semakin disiplin dan sadar akan pentingnya menjaga nama baik institusi pemasyarakatan.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Maluku, Ricky Dwi Biantoro, menyampaikan apresiasinya atas konsistensi Lapas Saparua dalam memperkuat budaya antikorupsi. “Upaya ini menjadi wujud nyata pelaksanaan nilai integritas di lingkungan pemasyarakatan. Komitmen Lapas Saparua patut menjadi contoh bagi satuan kerja lain di wilayah Maluku,” ujarnya.

Melalui sinergi, keteladanan, dan konsistensi seluruh jajaran, Lapas Saparua terus berupaya mewujudkan zona kerja berintegritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) serta menjadi pelopor pelayanan publik yang bersih dan terpercaya di lingkup pemasyarakatan Maluku.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *