Produktivitas Lapas Geser Meningkat: Panen Kangkung Hidroponik Tahap Kedua Sukses Hasilkan 60 Ikat Sayuran Segar

Tinta-rakyat.com-Geser//Petugas bersama warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Geser kembali memanen sayuran hijau jenis kangkung cabut pada lahan hidroponik modifikasi Lapas Geser. Giat ini merupakan tahapan panen kedua dari hasil budidaya di sektor pertanian dengan hasil produksi yang mencapai 60 ikat sayuran segar, senin (24/11). Keberhasilan budidaya ini menjadi wujud nyata program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto perihal pemberdayaan warga binaan untuk mendukung ketahanan pangan yang diimplementasian Lapas Geser.

Pelaksana Harian Ksubsi Pembinaan, M. Yusuf Kilkoda mengatakan kegiatan panen bukan hanya sekedar simbol keberhasilan program pembinaan kemandirian di sektor pertanian tetapi juga menjadi harapan baru bagi Warga binaan untuk belajar bertani guna meningkatkan keterampilan produktif yang akan menjadi bekal saat mereka kembali ke masyarakat.

Bacaan Lainnya

“Kegiatan panen raya di sektor pertanian ini menandai puncak keberhasilan dari program pembinaan kemandirian yang telah dijalankan secara intensif. Lebih dari sekadar simbol, kegiatan ini menjadi harapan baru dan energi positif bagi para warga binaan untuk terus berkembang dan produktif. Ini adalah bukti nyata bahwa melalui pelatihan dan bimbingan, warga binaan mampu menghasilkan karya nyata yang bermanfaat bagi lingkungan Lapas Geser sebagai wadah ketahanan pangan mandiri tentu melalui penyedia bama dan berdampak bagi masyarakat sebagai mitra ekonomi dengan hasil yang saling menguntungkan untuk keberlanjutan budidaya dan upah premi warga binaan,” jelasnya.

Sementara itu, Kalapas Geser Mulyo Utomo mengatakan implementasi kegiatan pemberdayaan warga binaan di Lapas Geser ini tidak hanya untuk mengisi waktu luang, tetapi merupakan investasi jangka panjang dalam peningkatan keterampilan produktif di bidang pertanian seperti pemanfaatan lahan tidur yang kembali difungsikan.

“Lahan hidroponik modifikasi ini tidak hanya menghemat air, bahan dan ruang, tetapi juga membuktikan bahwa keterbatasan lahan tidak mampu membatasi potensi warga binaan untuk terus berinovasi dan produktif. Setiap benih yang ditanam dan berhasil dipanen adalah bekal berharga yang akan dibawa warga binaan saat kembali ke lingkungan masyarakat. Kami berharap kegiatan pemberdayaan ini dapat membuka peluang baru, menumbuhkan kemandirian ekonomi di Lapas Geser, dan membantu warga binaan berintegrasi kembali dengan lingkungan sosial secara produktif,” pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *