Tinta-rakyat.com-Piru//Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Piru kembali menunjukkan komitmennya dalam membina dan memberdayakan Warga Binaan melalui sektor pertanian. Pada Selasa, (02/12), Lapas Piru berhasil memanen 60 ikat kacang panjang hasil budidaya para Warga Binaan di lahan produktif Lapas.
Panen ini merupakan bagian dari program kemandirian yang terus dikembangkan guna meningkatkan keterampilan Warga Binaan, sekaligus mendukung pemenuhan kebutuhan pangan. Hasil panen kemudian disalurkan ke pasar lokal sebagai bentuk kontribusi Lapas terhadap perekonomian daerah, sedangkan sebagian lainnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan dapur Lapas.
Kepala Subseksi Kegiatan Kerja, Ode Mustafa, menjelaskan bahwa capaian ini merupakan wujud kerja keras Warga Binaan serta pendampingan berkelanjutan dari petugas. “Program pertanian ini bukan hanya melatih keterampilan Warga Binaan, tetapi juga membangun mental kerja, tanggung jawab, dan kemandirian. Setiap panen menunjukkan bahwa Warga Binaan mampu menghasilkan produk yang bermanfaat bagi masyarakat. Ini sejalan dengan upaya kami mendukung ketahanan pangan nasional dan menerapkan prinsip pembinaan yang produktif dan berkelanjutan,” ujarnya.
Senada dengan itu, Kepala Lapas Piru, Hery Kusbandono, memberikan apresiasi tinggi terhadap kinerja petugas dan Warga Binaan. “Panen sebanyak 60 ikat kacang panjang ini adalah bukti nyata bahwa Lapas Piru terus bergerak mendukung ketahanan pangan nasional dan 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, khususnya pada sektor memberdayakan Warga Binaan untuk mendukung ketahanan pangan. Kami ingin memastikan bahwa setiap kegiatan pembinaan tidak hanya berdampak positif bagi WBP, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan ketahanan pangan nasional. Ke depan, kami akan terus meningkatkan kapasitas lahan, kualitas pendampingan, serta memperluas jenis komoditas pertanian yang dihasilkan,” tegasnya.
Melalui berbagai program ketahanan pangan dan pemberdayaan kemandirian ini, Lapas Piru menegaskan komitmennya untuk menghadirkan pembinaan yang produktif, aplikatif, serta relevan bagi kehidupan Warga Binaan setelah kembali ke masyarakat.






