Tinta-rakyat.com-Wahai//Suasana khidmat kembali menyelimuti Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai saat Warga Binaan yang beragama Kristen mengikuti Ibadah Minggu Adventus Ketiga, Minggu (14/12). Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian pembinaan kerohanian dalam menyambut perayaan Natal.
Ibadah yang berlangsung di Gereja Ebenhaezer Lapas tersebut dipimpin oleh Majelis Jemaat Bethsan, Penatua C. Maranuela. Dalam khotbahnya, ia menekankan pentingnya masa Adventus sebagai waktu untuk persiapan hati, pertobatan, dan refleksi diri menyambut kelahiran Yesus Kristus. “Momen Adventus ketiga ini menjadi kesempatan berharga bagi kita semua, khususnya Warga Binaan, untuk membenahi diri, meningkatkan keimanan, dan kembali ke jalan Tuhan,” ujar Maranuela di hadapan jemaat Warga Binaan.
Salah seorang warga binaan, WT, menyampaikan rasa syukurnya dan doa untuk perubahan. “Di sini, kami merasa tidak ditinggalkan. Ibadah ini seperti cahaya yang mengingatkan kami bahwa Tuhan masih memberi kesempatan untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Kami berdoa agar bisa kembali ke masyarakat dengan membawa perubahan,” ujar WT penuh haru.
Sementara itu, Kepala Lapas Wahai, Tersih Victor Noya, mengungkapkan bahwa kegiatan ibadah ini bertujuan tak lain guna memenuhi hak-hak dasar Warga Binaan dalam menjalankan ibadah sesuai keyakinan masing-masing. “Pelaksanaan ibadah ini merupakan wujud nyata dari program pembinaan kepribadian yang kami berikan. Kami memastikan ibadah berjalan tertib, aman, dan penuh kekhidmatan, sehingga Warga Binaan dapat merasakan damai Natal meski dari balik jeruji,” jelas Tersih.
Ditempat terpisah, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Maluku, Ricky Dwi Biantoro, menyatakan harapannya agar perayaan Natal menjadi pengingat akan peran setiap insan pemasyarakatan dalam membangun kehidupan penuh kasih dan memberi harapan, bukan hanya bagi sesama Petugas, tetapi terutama bagi Warga Binaan. “Jadilah pembawa perubahan positif dan kedamaian hakiki. Mari kita terus membina dengan empati,” pesannya, seraya menegaskan komitmen pemasyarakatan untuk menghadirkan pembinaan yang humanis dan berkeadilan.
Melalui ibadah Adventus ketiga yang dilaksanakan Lapas Wahai, diharapkan para Warga Binaan kristiani dapat memaknai perayaan Natal dengan lebih mendalam, mendorong perubahan perilaku ke arah yang lebih baik, dan mempersiapkan diri untuk kembali menjadi anggota masyarakat yang produktif setelah menjalani masa pidana.





