Tinta-rakyat.com-Langgur//Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tual, Kantor Wilayah Ditjenpas Maluku berhasil memanen puluhan kilogram sayur sawi segar dari kebun binaan yang dikelola langsung oleh Warga Binaan, Jumat (19/12/2025). Kegiatan ini menunjukkan keberhasilan program pembinaan kemandirian sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional.
Kegiatan panen ini merupakan bagian dari implementasi program prioritas Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, di mana lahan kosong di dalam Lapas dioptimalkan untuk kegiatan pertanian produktif, seperti yang dijelaskan oleh Kepala Lapas Kelas IIB Tual.
“Panen sawi ini bukan hanya soal hasil, tapi tentang memberikan keterampilan nyata dan membangun rasa percaya diri Warga Binaan. Mereka belajar dari mengolah lahan, menanam, hingga memanen, bekal berharga untuk kembali ke masyarakat,” ujar Nurchalis.
Hasil panen sawi segar tersebut sebagian besar dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dapur Lapas, menambah asupan gizi warga binaan, dan sebagian lainnya dijual ke pasar sekitar atau masyarakat sebagai bentuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan pembelajaran kewirausahaan.
Salah satu Warga Binaan peserta program, Pangku, mengungkapkan rasa bangganya. “Senang sekali bisa ikut kegiatan ini. Selain jadi lebih sehat, kami belajar hal baru. Ini membuat kami merasa lebih berguna dan punya bekal saat bebas nanti,” tuturnya.
Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas Maluku, Ricky Dwi Biantoro, mengapresiasi inovasi ini. “Kegiatan pertanian di Lapas Tual menjadi contoh nyata bagaimana pembinaan bisa produktif, mandiri, dan sejalan dengan program nasional, menciptakan kemandirian ekonomi dan pembangunan berkelanjutan,” pungkasnya.
Program pembinaan pertanian ini diharapkan terus berkembang dan menjadi model bagi UPT lain, menjadikan setiap Lapas sebagai pusat produktivitas yang memberdayakan Warga Binaan dan berkontribusi pada ketahanan pangan daerah.





