GMBI sarankan Pemda Lampung selatan Untuk kelola aset Pemda Dengan Baik dan bijak

Tinta-rakyat.com-Lampung Selatan//Menyikapi PAD Lampung selatan yg cenderung stagnan tiap tahunya di tiap tiap SKPD, Dadan Hutari SE selaku Bendahara GMBI Propinsi angkat bicara bahwa itu akibat minim inovasi dan banyak kebijakan yang gagal dan salah kelola bupati Nanang Ermanto.

Contohnya saja Kabupaten Lampung selatan terjerat Hutang Kepada PT SMI untuk pembangunan yang di nilai dipaksakan.

Bacaan Lainnya

Bahkan Dadan Hutari SE menduga ada upaya mafia anggaran yang terlibat mengingat Pinjaman ke SMI dinilai belum terlalu URGEN sehingga pada ahirnya kembali Masyarajat Lampung Selatan harus menanggung beban Hutang cicilan berikut bunganya” Ujarnya.

Dadan Hutari SE juga mengatakan. “Bahwa seharusnya pemerintah daerah kabupaten Lampung Selatan harus pandai mengelola aset yang ada jangan sibuk mikir berhutang contohnya saja Tanah aset Pemda banyak yang mangkrak dan gak jelas sytem pengelolaanya; Kata Dadan.

Atau kata beliau inventaris seluruh aset baik Tanah atau bangunan berikut pabrik sitaan KPK, serahkan saja pada BUMD biar di kelola dengan baik daripada sibuk menggunakan uang penyertaan Modal yg membuat boros anggaran hanya sekedar jualan beras.

Menyinggung pertanyaan awak media Dadan Hutari SE kembali menuturkan bahwa kritiknya kepada pemerintah nanag Ermanto semata2 agar Pemda Lampung selatan jauh lebih baik gak sembrono dalam menentukan kebijakanya.

Satu contoh lagi, “Itu waybelerang itu pengelolaanya sangat kumuh keadaanya seharusnya dinas terkait yaitu pariwisata bisa mengembangkan dengan baik jelas tata kelola.

 

Dan income untuk Pemdanya harus benar2 menjadi nilai tambah PAD atau bisa juga serahkan lagi pada BUMD katanya waktu itu bupati bilang BUMD salah satunya ngelola bisnis pariwisata ini malah hanya bisa berinovasi jualan beras dengan uang rakyat yang begitu besar nilai penyertaan modalnya.

Beliau juga memaparkan salah satu contoh PDAM yang dari Dulu beberapa kali ganti pemimpin tidak pernah ada inovasi air kualitasnya juga diduga tidak layak tidak sesuai setandar Peraturan Mentri Kesehata nilai kekeruhannya, bahkan dari dulu mungkin hanya PDAM di Lampung selatan inilah yang gak bisa hidup tiap hari bahkan ada yang kena giliran tiga hari sekali. itu menandakan ada kegagalan kebijakan kurang ada perubahan yang menguntungkan masyarakat.Tutupnya Sambil tertawa.(tim)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *