Tinta-rakyat.com-Maluku//Kerjasama atau sinergi yang terjalin bisa beraneka macam bentuknya, misal dengan pemberian telur ke keluarga beresiko stunting di Desa Lilibool”
Rembuk Stunting merupakan salah satu rangkaian pramusyawarah desa untuk penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Desa tahun 2023, juga menjadi amanat Pemerintah Pusat dan Kabupaten terhadap pemerintah desa agar memprioritaskan penggunaan dana desa tahun 2023 untuk pencegahan dan penanganan stunting.
Kegiatan Rembuk Stunting kemudian digelar oleh Pemerintah Desa/Negeri Lilibooi, Maluku Tengah diisi dengan sesi acara Penyuluhan Pencegahan Stunting dan Pemberian Bantuan Telur Dari Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku dan Inspektorat Wilayah | BKKBN Kepada Keluarga Beresiko Stunting yang ada di desa tersebut pada Kamis (14/09/2023).
Kegiatan yang digelar di kantor desa Lilibooi dihadiri oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Dra. Renta Rego, Inspektur Wilayah I BKKBN RI MV. Chinggih Widanarto, S.E., M.Si. C.FrA., CGCAE, Sekretaris Camat Leihitu Khadijah Keliobas, S.Sip, Sekdes Lilibooi James Marlisa, Penyuluh KB Kecamatan Leihitu Barat, Tim Pendamping Keluarga (TPK), Petugas Gizi, Saniri Negeri, Pimpinan Pustu, Kader Posyandu, Kader KPM, Pendamping desa, Guru PAUD, tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dan Ibu Hamil,
Inspektur Wilayah (Irwil) I BKKBN RI MV. Chinggih Widanarto, S.E., M.Si. C.FrA., CGCAE saat memberikan arahan pada kegaitan tersebut menyampaikan Integrasi kegiatan dana desa dengan program Stunting dapat memberikan nilai tambah dalam percepatan penanganan keluarga yang beresiko stunting di wilayah desa masing-masing.
Selanjutnya ditekankan oleh irwil 1 bahwa anggaran yang terbatas pada dana desa tidak harus menjadi penghambat untuk penanganan keluarga-keluarga beresiko stunting di desa masing-masing, tapi menjadi pemacu semangat untuk membangun desa.
Irwil 1 juga berharap bahwa sinergitas dapat terbentuk dengan TPK di wilayah tersebut sehingga konvergensi yang diharapkan bisa berdampak dan dirasakan oleh masyarakat Desa Lilibooi.
“Kerjasama atau sinergi yang terjalin bisa beraneka macam bentuknya misal dengan pemberian telur ke keluarga beresiko stunting di Desa Lilibooi, agar nantinya menghasilkan Generasi Cerdas menuju Indonesia Emas 2045 yang mampu dan bisa mengantikan posisi pejabat public seperti inspektur, Kepala BKKBN atau Sekdes dan lainnya,” tegas Irwil.
Sependapat dengan pernyataan Irwil 1, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Dra. Renta Rego juga menambahkan agar dana desa yang ada bisa optimal digunakan untuk membantu tugas-tugas dari TPK yang berada di wilayah itu.
Kaper juga berharap Desa Lilibooi yang sudah Zero Stunting dipertahankan dan tetap waspada terhadap pemenuhan Gizi bagi ibu hamil yang beresiko stunting sehingga muncul pemimpin-pemimpin yang siap mengantikan kami seperti yang disampaikan oleh irwil 1.
Berikan Bantuan ke Keluarga Beresiko Stunting
Disela kegiatan Rembuk Stunting Inspektur Wilayah I BKKBN RI MV. Chinggih Widanarto, S.E., M.Si. C.FrA., CGCAE dengan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Dra. Renta Rego didampingi Koordinator Satgas Stunting Provinsi Maluku Lusiana Peilouw, Sekretaris Camat Leihitu Barat Khadijah Keliobas, S.Sip dan Sekretaris Desa/Negeri Lilibooi James Marlisa memberikan bantuan kepada keluarga beresiko stunting.
Pemberian bantuan tersebut berupa telur kepada anggota keluarga beresiko stunting masing-masing: Ibu Hamil, Ibu menyusui, calon pengantin dan ibu dengan anak bawah dua tahun di desa/negeri Lilibooi.
BKKBN tetap konsisten membantu keluarga-keluarga di Indonesia terutama keluarga yang masuk dalam kategori beresiko stunting agar generasi yang diharapkan bisa menjadi generasi yang berkualitas.