Tinta-rakyat.com-Maluku//Aparat Kepolisian Daerah Maluku melalui Satgas Preemtif Operasi Mantap Brata (OMB) Salawaku, terus melakukan sosialisasi kamtibmas kepada masyarakat menjelang Pemilu 2024.
Hari ini, tim satgas menemui tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan warga Dusun Wanath, Negeri Hitu Messing, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, Jumat (2/2/2024).
Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol M. Rum Ohoirat mengatakan, masyarakat diminta untuk dapat bersama-sama aparat kepolisian dalam menjaga situasi kamtibmas yang kondusif menjelang Pemilu tanggal 14 Februari 2024.
“Yang perlu diwaspadai adalah adanya polarisasi masyarakat meskipun hal itu tidak bisa dihindari, namun kita harus bisa meminimalkan dan bahkan menghilangkan dampak buruk polarisasi yaitu perpecahan dan perselisihan yang mengarah kepada terjadinya konflik,” katanya.
Berbeda pilihan dalam pesta demokrasi hendaknya disikapi dengan bijak. Siapapun calonnya, apapun partainya, sesama anak bangsa harus tetap menjaga situasi kamtibmas yang kondusif di daerah masing-masing.
Jelang Pemilu 2024, banyak berita palsu atau hoax tersebar di wilayah Maluku. Hal ini harus bisa diantisipasi secara bersama agar tidak berdampak pada terjadinya konflik.
“Masyarakat cenderung lebih mendengar dan patuh kepada para tokoh masyarakat. Untuk itu, diperlukan sinergitas antar para tokoh dengan pemerintah demi membantu TNI-Polri dalam menjaga stabilitas kamtibmas yang kondusif,” katanya.
Selain menemui warga Wanath, Satgas Preemtif juga melaksanakan himbauan kamtibmas kepada masyarakat di Pelabuhan Slamed Riyadi dan Jalan Pattimura. Tim satgas preemtif juga berkunjung di Kantor Kelurahan Silale, Kota Ambon.
Tahapan Pemilu 2024 yang sedang dijalani saat ini telah sampai pada tahap kampanye. Masyarakat diminta melaksanakan kampanye secara tertib dan damai. Warga juga diminta agar dapat mematuhi aturan-aturan terkait kampanye yang sudah ditetapkan oleh penyelenggara.
“Masyarakat juga diingatkan agar tidak terprovokasi, hindari politik identitas, politisasi agama, dan polarisasi mayarakat,” sebutnya.
Tak hanya itu, masyarakat yang ditemui aparat secara langsung juga diingatkan untuk tidak mengkonsumsi minuman keras (miras), karena dapat berdampak terjadinya gangguan kamtibmas.
“Warga diajak untuk bijak dalam bermedia sosial (hoax, hate speech, provokasi dan penyesatan masyarakat). Jangan melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat merugikan diri sendiri atau orang lain atau perbuatan melawan atau melanggar aturan hukum,” jelasnya.
Selain itu, masyarakat juga diingatkan untuk bisa menggunakan hak pilihnya yang dijamin oleh negara secara bertanggung jawab.
“Walaupun berbeda pilihan tetapi mari tetap hidup dengan semangat persaudaraan dalam bingkai basudara manise,” pintanya.